Rabu, 06 Februari 2019

Sharing Session: Seleksi Beasiswa LPDP

4

pict from amsterdamnews.com

Sesuai judulnya, sharing session, jadi postingan ini nggak akan berisi tips and trick atau kiat sukses atau apapun itu yaa, karena aku sendiri pun belum berkesempatan untuk menjadi salah satu awardee LPDP. Jadi disclaimer dulu nih di awal, di sini aku sifatnya hanya sharing tahapan tes yang harus dilalui ketika mengikuti seleksi beasiswa magister LPDP.

Jadi, sejak awal tahun 2018 aku sudah bertekad untuk daftar beasiswa. LPDP menjadi salah satu lembaga yang aku incar, karena menyediakan beasiswa dalam negeri. Oia, LPDP provide banyak jenis beasiswa ya, ada beasiswa magister, beasiswa S3, beasiswa thesis, beasiswa penelitian, dan lain-lain. Jadi, ada baiknya mulai sekarang kalian coba berkunjung ke website-nya, kemudian download buku panduannya. Hal itu juga yang aku lakukan sebagai langkah awal daftar beasiswa: buka web, download buku panduan, dan bikin akun di sana. Bikin akun dulu aja, ngisi data-data. Untuk melanjutkan ngisi form beasiswa, kalian harus firm dulu soal jurusan dan universitas yang kalian tuju, karena sekali diisi nggak akan bisa diganti.

Aku mengawali upaya dengan mencari tahu proses seleksi LPDP dari temen yang sudah terpilih menjadi awardee. Alhamdulillah dia dengan senang hati share ini itu, tips ini itu. Nah, salah satu hal penting yang harus disiapin untuk beasiswa LPDP ini adalah ESAI. Untuk kategori Beasiswa Afirmasi (TNI, POLRI, PNS), ada 2 esai yang harus disiapkan, yaitu Esai Kontribusiku untuk Indonesia dan Esai Rencana Studi. Untuk kategori yang lain, harus juga menyiapkan satu Esai lagi yaitu Esai Keberhasilan Terbesarku. Esai-esai ini akan menjadi salah satu komponen yang harus dipenuhi untuk tahap pertama: seleksi administrasi.

1. Seleksi Administrasi
Pada tahap seleksi administrasi, kita akan diminta untuk mengupload kelengkapan dokumen. Jadi beasiswa LPDP ini fully online yaa prosesnya. Pengumuman dan segala yang berhubungan dengan tahapan seleksinya diumumkan di akun masing-masing, email, dan sms. Beberapa dokumen yang harus diupload antara lain ijazah terakhir, sertifikat TOEFL/IELTS, dan esai-esai yang udah aku sebutkan di atas tadi.
Saran: Jangan sampai miss satu dokumen pun yaa, diperhatikan baik-baik dokumen apa saja yang harus diupload, dan ketentuan untuk maisng-masing dokumennya seperti apa.

2. Seleksi Berbasis Komputer
Setelah lolos seleksi administrasi, tahapan selanjutnya adalah seleksi berbasis komputer (SBK). Nah, SBK ini baru diterapkan tahun 2018 kemarin, jadi cek-cek lagi kebijakan seleksi yang dibuat LPDP ya, siapa tahu ada perubahan. Ada 3 bagian dalam tahapan SBK ini, yaitu Tes Intelegensia Umum, Tes Kepribadian, dan Esai on The Spot. Kalau nggak salah ingat, waktu totalnya sekitar 2,5 jam. Untuk bagian Esai On The Spot, skemanya bisa berbeda-beda. Kalau aku sih, waktu itu diberikan satu artikel yang endingnya diminta untuk memberikan saran/usulan kebijakan pemerintah.
Saran: Makan dan istirahat yang cukup sebelum tes, supaya badan dan pikiran fresh. Banyak-banyak baca berita terkini untuk persiapan esai on the spot. Biasakan bikin esai yang runtut (pembuka, isi, penutup). Selesaikan dulu 3 bagian itu, baru nanti ditambah-tambahin lagi bagian isinya. Ini untuk mengantisipasi esai yang belum selesai ketika waktunya sudah habis.

3. Seleksi Substansi
Lolos SBK, lanjut tahap seleksi substansi. Tahapan ini terdiri atas 3 bagian, yakni verifikasi dokumen, leaderless group discussion (LGD), dan tes wawancara. Verifikasi dokumen ya cukup siapkan semua dokumen yang sudah kamu upload (versi aslinya). LGD sebenernya mirip-mirip sama Focus Group Discussion, jadi nanti kita akan dibagi kelompok-kelompok beranggotakan 7-8 orang. Kita akan diberikan waktu sekitar 30 menit untuk mendiskusikan satu topik (given pada saat itu juga) dan mengambil kesimpulan. Sedangkan untuk tes wawancara, persiapkan baik-baik rencana studi, dan esai yang sudah kamu siapkan. Pertanyaan dari para interviewer berpatokan dari esai yang kita tulis tadi. Walau demikian, pertanyaan-pertanyaannya ya unpredictable sebenernya, karena pasti berkembang dari jawaban kita juga.
Saran: Banyak cari tahu berita-berita terkini (atau bahkan yang lama juga) karena topik LGD itu bisa tentang apapun. Ya, apapun. Jadi banyak banget kemungkinannya.

Dari tiga tahapan tadi, aku ngga lolos di seleksi substansi. Dan sedihnya, kalau ngga lolos seleksi substansi, kita cuma punya satu kesempatan lagi untuk ikut beasiswa LPDP. Semoga besok-besok kebijakan ini nggak berlaku lagi, hehehee *ngarep. Makanya, sekarang aku masih siap-siap dulu yang matang banget, karena cuma tinggal punya satu kesempatan lagi untuk ikutan, hiks. Nah, buat temen-temen yang berminat untuk daftar LPDP, pelajari bener program studi yang jadi pilihan kalian (apa aja mata kuliahnya, tiap semester ambil berapa sks, bahkan juga prodi yang sekiranya match juga dengan kamu tapi ngga kamu ambil. Siapkan jawaban, alasan, dan pertimbangan terbaik kamu ketika memilih program studi itu. Ini penting banget pas wawancara.

Nah, sekian dulu yaa sharing session pengalaman pertamaku daftar beasiswa, hehe. Jangan patah semangatttt kalau belum keterima *self note*. Masih ada kesempatan yang lain, dan beasiswa yang lain. Semangat sekolah lagiiii :)