Sabtu, 23 November 2013

sapa ke dua ratus

2

hai, tentang pelangi..
tak terasa, ini sapa ke dua ratus
hanya ingin mengucap selamat padamu
serupa manusia yang berulang tahun
ini juga peringatan
ingatkan aku
untuk memberimu selamat tiap tambahan seratus posting

sesungguhnya aku ingin menulis sesuatu yang spesial
tapi aku tak punya ide

selamat postingan ke dua ratus :)

aku lupa, kapan tepatnya aku menyukai pelangi
dan semoga aku akan lupa untuk tidak menyukainya

pelangi selalu indah dan membuat orang (minimal) tersenyum
menatap ke atas, ke langit
maka seperti itulah kuharap blog ini adanya

minimal, apa yang aku tulisa di sini bisa membuat orang tersenyum

jika menginspirasi adalah kata yang terlalu muluk
semoga menjadi alasanmu tersenyum adalah hal sederhana yang telah dan akan terus kulakukan :)

keep shining, rainbow :D

Selasa, 19 November 2013

is that you??

0




aku melihatmu
tapi itu bukan kamu
aku mengenalmu
tapi ternyata tak tahu apa-apa tentangmu

terlalu tebal kabutnya
membuatmu tidak nampak dalam keabu-abuan

sementara badai masih terus menari
kamu tak tenang
sebabnya selalu sembunyi
dan tak percaya

pertunjukannya belum usai, katamu
aku duduk di bangku dingin, dengan pandangan dingin menatapmu
bermain peran
kamu suka, katamu
aku tersenyum menggigil takut

aku lalu berjalan menuju pintu keluar
sejenak kusempatkan menoleh ke arahmu
bertanya dalam hati
"hello, is that you or 'another' you??"

aku pergi, aku takut

Sabtu, 16 November 2013

Jumat, 15 November 2013

10 pertanyaan untuk cinta

0

Aku adalah kunang-kunang.

Dalam gelap aku terbang, dalam gelap aku terang.


Dan jadilah kau senja. Karena gelap kau ada, karena gelap kau indah.


Aku hanyalah kunang-kunang dan engkau hanyalah senja.


Saat gelap kita berbagi. Saat gelap kita abadi.



-- salah satu puisi dalam buku Cinta Itu, Kamu by Moammar Emka

Rabu, 13 November 2013

cinta tanpa suara

2

"Langitnya bagus ya, Sya?"

"Pelanginya yang bagus, Ndra."

"Langitnya lebih bagus. Nggak tiap hari lah bisa dapet pemandangan langit sebagus ini! Liat, awannya nggumpal-nggumpal putih, tapi kena semburat warna oranye dari matahari yang hampir tenggelam. Bener-bener maha karya.."

"Iya, tapi pelanginya lebih bagus! Pokoknya pelanginya lebih bagus!" kataku sambil menjulurkan lidah ke Andra. Andra cuma tertawa.

Ini, entah senja ke berapa. Entah pelangi ke berapa. Entah gumpalan awan yang mana yang sedang menertawakan aku dan Andra berdebat lucu mengenai hal-hal kecil. Taman belakang rumahku adalah tempat favorit. Kami biasa berbicara tentang apa saja, bertengkar karena apa saja, berdebat hal apapun yang terlintas tanpa rencana.

"Sya.."

"Apa?"

Kami berpandangan sejurus kemudian, beberapa detik.

"Menurutmu aku masih harus ngomong, kah?"

Aku tersenyum.

"Harus!"

"Sepenting itukah untuk dikatakan? Aku yakin kamu udah tau apa yang bakal aku bilang. Biasanya juga gitu, kan. Kita liat-liatan beberapa detik, dan langsung sama-sama tau, kita lagi ngetawain orang yang sama."

"Tapi aku maunya kamu tetep bilang, Ndra.." mataku menerawang ke angkasa, sembari berdoa. Semoga semu merah ini ditutupi jingganya senja.

"Marsya, cinta akan tetap cinta walaupun nggak dikatakan, kan?"

Lalu tangan kami saling menggenggam.

"Iya, cinta akan tetap jadi cinta, kok.." sahutku dengan beberapa gerakan tangan, berisyarat.


suara hati kita bergema melantunkan nada-nada
melagu tanpa berkata






inspired by:  Setapak Sriwedari-Maliq N D'essentials

Selasa, 12 November 2013

doa untuk hujan

0

ini bukan hujan pertama sejak mendung mulai menyambangi kota
beberapa hari, awan kelabu hanya serupa payung di atas kota
sementara tetesan air seperti belum mau turun darinya

kemudian, tadi senja menyajikan pertunjukan indah
kolaborasi warna oranye, sementara rintik hujan turun dengan anggun
tidak deras, tapi tidak juga turun sebagai gerimis
lalu tunas-tunas rindu dari dalam tanah pun bermunculan
aroma damai yang dihirup manusia dalam-dalam

hai hujan, selamat datang
semoga setelah kau datang, kau tetap dirindukan
beberapa orang dilanda kebingungan
sebab mereka hanya rindu ketika kau tak ada



menjadi satu lilin

4

Senin, 11 November 2013 saya ketemuan sama salah satu dosen favorit. As usual, dalam satu periode tertentu, saya rutin ketemu sama beliau untuk nyerahin proyek jurnal. Dan ya, hari itu bertepatan sama hari UTS di mana para doesn juga baru sehari sebelumnya balik dari Korea untuk keperluan konferensi. Jadilah ruang dosen jam 9 pagi tuh masih sepi, padahal biasanya udah rame banget.

Setelah kelar ngomongin urusan proyek jurnal, dosen saya ini tanya-tanya kegiatan saya sekarang. Saya sendiri udah lulus bulan Agustus kemarin, dan sampai sekarang masih ngikutin tahap-tahapan buat beberapa tes kerja. Job seeker, nungguin pengumuman tes kerja, sambil nyambi-nyambi ngerjain proyekan dari dosen. Dari ngomongin tes kerja itu, saya sama dosen saya ini malah ngobrol banyak.

Salah satunya sih ngomongin masalah dunia kerja. Beliau banyak ngasi wejangan buat saya yang notabene masih dalam tahap akan memasuki dunia kerja. Kalo dibuat poin-poin sih, kurang lebih ini yang disampaikan sama dosen saya:

Minggu, 10 November 2013

Moonbow

4

Kemarin sore aku buka chat whatsapp dari salah satu adek angkat(an), yang ternyata isinya adalah gambar pelangi di malam hari. And she said "mbak, ternyata pelangi bisa ketemu sama bintang, namanya moonbow :))".

Jujur itu juga baru aku tau, aku pernah sih lihat bulan yang dikelilingi pelangi, tapi di gambar yang dikirimi sama adek angkat(an)ku itu, pelanginya besar banget, bukan mengelilingi bulan kayak yang pernah aku lihat. Pelanginya berbentuk setengah lingkaran, besar, seperti pelangi yang biasa kita lihat di siang hari, setelah hari hujan.

Lalu aku tiba-tiba tertarik, langsung deh, googling. Jadi, fenomena moonbow ini terjadi ketika kelembaban udara dibiaskan oleh cahaya yang dipantulkan sama bulan. Karena jumlah cahaya yang relatif kecil atau sedikit (karena sifatnya cuma pantulan dari bulan), moonbow ini nggak sejelas pelangi yang biasa kita lihat waktu hari terang. Bahkan, seringkali moonbow hanya terlihat sebagai pita cahaya berwarna putih. Oleh karena itu, moonbow juga biasa disebut black rainbow, white rainbow, atau space rainbow.

Kayak gini nih, yang namanya moonbow..

pita setengah lingkaran super besar

serupa pita besar warna putih, tuh bulannya kelihatan

pelanginya ketemu sama bintang

Bagus banget kaaaan?? :))

Pelangi itu mau pagi, siang, sore, malem, tetep aja bagus.

Tapi, menurutku, pelangi jauh lebih indah ketika sinar yang membentuknya adalah sinar yang langsung dan utuh dari matahari, bukan sekedar pantulan. Dengan sinar yang utuh, warna-warninya lebih jelas terlihat, jadi lebih bisa mengukir senyum orang-orang yang menikmatinya ketika keluar rumah selepas turun hujan :)

Mungkin, pelangi tidak berjodoh dengan kegelapan :)


sumber:
Wikipedia

Selasa, 05 November 2013

menerjemahkan malam

0

malam tak pernah minta dipahami
katanya cukuplah bintang dan bulan yang bersinar
jadi penanda akan adanya
jadi pertanda akan datangnya

tapi bukankah ada kalanya mendung menutup segala?
membuat hanya kelabu yang tampak mata

tapi malam membiarkannya
mungkin begitu caranya bersembunyi dari sisi lainnya
membiarkannya diterjemahkan sendiri oleh pemberi asumsi
sementara ia tidak mengiya maupun menidak
egonya

kemudian penafsir akan sibuk dengan pikirannya sendiri
merasa sudah paham, merasa sudah menguasai malam dan tanda-tandanya

di balik semesta yang lain

mungkin malam sedang tertawa

rahasianya masih tertutup rapat

more than just friends

0

ketika aku bisa meneteskan air mata, bisa menangis tanpa takut terlihat lemah

ketika aku bisa tertawa tergelak, tanpa takut bagaimana suara tawaku bisa berdampak sesuatu ke telinga kalian :p

ketika aku bisa marah, tanpa takut kalian akan menjauhiku

ketika aku bisa bersedih, tanpa takut rupaku terlihat jelek di depan kalian

ketika aku bisa bertingkah bodoh, tanpa takut menuai pandangan aneh

ketika kesedihan jadi sejuta kali lebih ringan setelah dicurahkan

ketika kebahagiaan jadi berlipat-lipat ganda setelah dibagikan

ketika kemarahan dipadamkan dengan sejuk pemahaman

ketika kegagalan tidak membuatku merasa direndahkan, tapi disayangi

ketika keberhasilan tidak membuatku dicibir, tapi dibanggakan

ketika banyak waktu terlewat, tapi bosan tak pernah singgah

ketika banyak mengalami lelah, tapi tidak pernah terlintas yang namanya jengah

ketika selalu ada luang waktu dalam tiap kesempitan

ketika aku tidak menemukan alasan untuk pergi

ketika marah hanya selesai sehari, tidak menyisakan benci

ketika aku tak ingin semuanya berakhir

ketika itulah

aku yakin kalian lebih dari teman-teman biasa

Minggu, 03 November 2013

Rahasia Cinta

4

Rinta termangu menatap kendaraan yang lalu lalang di hadapannya. Tidak ada tujuan yang pasti, hanya saja kakinya melangkah, membawa raganya berada di tempat yang sesak orang. Halte bus, tempat pertama kali Rinta dan lelaki itu bertemu. Fardan. Laki-laki yang kala itu menawarkan payung di tengah orang-orang yang sibuk menyelamatkan diri dari terpaan hujan dengan berebutan jatah perlindungan atap halte. Sementara badan Rinta hampir kuyup. Sebelum menggigil, datanglah Fardan. Rinta bahkan masih ingat baju apa yang dulu mereka kenakan. Rinta pulang kuliah dengan setelan kasual seperti biasanya, celana jeans dan polo shirt abu-abu muda. Sedangkan Fardan pulang kerja, dengan pakaian khas karyawan baru, celana kain, kemeja biru lengan panjang yang tidak digulung, serta dasi hitam yang menjuntai di bawah leher--bahkan kancing teratas kemejanya juga masih terkatup rapi--sesore itu.

"Mmm, makasih..," kata Rinta pelan. Fardan hanya tersenyum dan mengangguk. Tidak ada yang spesial dalam pertemuan pertama itu. Awalnya. Sampai pada pertemuan-pertemuan berikutnya yang tidak terencana, karena ternyata bus yang mereka tumpangi nyaris selalu sama. Dan semesta pun membuat dua anak manusia itu saling mengenal lebih jauh, lebih dari sekedar pembicaraan klise di bawah naungan payung di tengah hujan.

***