Jumat, 30 Desember 2022

Explore Malang Bareng Traveloka: Wujudkan Destinasi Honeymoon Yang Tertunda

2

 


Merencanakan pernikahan pasti sepaket dengan segudang wishlist bulan madu impian, begitupun adanya dengan aku dan suami. Tahun 2019, kami berencana untuk menikmati indahnya sunrise Gunung Bromo dan mengejar sunset pantai-pantai di Malang Selatan. Tapi karena satu dan lain hal, mimpi untuk menjelajahi kota Malang itu harus rela kami tukar ke destinasi lain yaitu Yogyakarta dan Magelang. Walaupun berbeda dari rencana awal, tapi pengalaman honeymoon di dua kota itu tetap berkesan banget buatku dan suami.

Liburan cara aku pastinya nggak jauh-jauh dari wisata alam dan menekan pengeluaran untuk penginapan. Karena menurutku penginapan itu cuma buat numpang tidur dan naruh barang, haha, jadi aku nggak pernah memprioritaskan untuk menginap di hotel yang bagus. Tapiii karena kali ini adalah romantic trip dengan orang istimewa, jadi aku sedikit keluar dari pakem biasanya. Wisata alam tetap jadi destinasi utama, sementara penginapan aku pesan hotel yang jauh lebih bagus dari jenis hotel yang biasa aku pilih sebelumnya, jadi vacation dan staycation bisa berjalan seimbang!

Tiga hari pertama kami habiskan untuk jalan-jalan di Magelang. Kota kecil yang sejuk, asri dan bersahaja ini berhasil menghipnotis suami sampai-sampai dia bilang satu saat ingin tinggal di sana, hihi. Dari Yogyakarta, kami naik bus transjogja untuk ke terminal Jombor, lalu dilanjutkan dengan bis menuju Magelang. Dari terminal Magelang, kami lanjut jalan santai naik becak menuju penginapan yang sudah aku pesan lewat Traveloka juga pastinya. Hotel tempat kami menginap berada persis di samping kompleks Candi Borobudur. Jadi jam 4 sore, kami pergi mengunjungi bangunan bersejarah yang megah itu dan mulai mencari spot yang bagus untuk foto. Bukan rahasia lagi kalau sunset di Borobudur jadi salah satu sunset memesona yang dinanti-nantikan para wisatawan.

dok pribadi

Sunset sudah dapat di Borobudur, esoknya, giliran sunrise yang kami buru sampai ke Punthuk Setumbu. Waktu itu, tahu ada tempat yang namanya Punthuk Setumbu gegara nonton film Ada Apa Dengan Cinta 2. Dari puncaknya, kami bisa menikmati hamparan hijau yang luas, dan nggak ketinggalan juga penampakan Candi Borobudur yang tertutup kabut tipis dari kejauhan. Semakin tinggi matahari naik dari peraduannya, pendaran sinar yang membelah kabut tampak menakjubkan. Udara yang tadinya sangat dingin, berubah jadi lebih hangat.


dok pribadi

Masih nggak jauh dari wisata alam, aku dan suami juga berkunjung ke Air Terjun Kedung Kayang. Bener-bener nggak menyesal naik motor menempuh jarak yang lumayan jauh, karena pemandangan di sana sangat memanjakan mata. Perpaduan antara tingginya debit air terjun dan megahnya Gunung Merbabu di kejauhan jadi daya tarik tersendiri. Ada beberapa spot foto yang bikin merinding disko buatku yang agak parno sama ketinggian, tapi sayang banget kalo nggak dicobain. Sebenernya masih bisa turun untuk menyusuri sungai bening yang lumayan dangkal, tapi kami urungkan niat itu karena nggak bawa baju ganti untuk basah-basahan.

dok pribadi

Setelah menjelajahi dataran tinggi dan air terjun, giliran kami mengunjungi pantai yang sangat terkenal di Yogyakarta, yaitu Pantai Parangtritis. Aku sudah beberapa kali liburan ke Yogyakarta, tapi belum pernah sekalipun mengunjungi pantai ini. Perlu waktu sekitar 3 jam naik motor dari pusat kota untuk bisa sampai ke Pantai Parangtritis yang mahsyur dengan pasir hitam dan sunset magisnya. Karena keterbatasan waktu, kami nggak sempat untuk menikmati sunset di sana. Tapi sedikitpun tidak mengurangi pesona pantai ini di mata kami.

dok pribadi

Sisa hari di Yogyakarta kami habiskan untuk jalan-jalan ke tempat-tempat favorit seperti makan es krim di Tempo Gelato, menikmati hangatnya bakmi rebus Mbah Gito, sampai sekedar strolling around Malioboro dan Pasar Beringharjo.

dok pribadi

Perjalanan honeymoon-ku dan suami memang relatif sederhana, tapi tetap terasa sangat istimewa karena ini pertama kalinya kami traveling berdua. Tapi, jauh dalam hatiku, masih terpendam keinginan untuk mewujudkan rencana bulan madu di Kota Malang. Bahkan itinerary yang pernah aku buat dulu juga masih tersimpan rapi, seolah menunggu terealisasi.

Nah, kebetulan Traveloka berbaik hati ngadain event Life Your Way ini, yang jadi semacam titik terang buatku untuk bisa benar-benar menjadikan mimpi ke Malang itu menjadi nyata. Bisa aku bilang kalau ini akan menjadi honeymoon plus plus, karena kami sudah punya seorang gadis kecil yang pasti akan ikut kemanapun kami pergi. Traveloka, please make my dream comes true!


Malang dan Sejuta Pesonanya

Kota Malang memang sudah lama terkenal menjadi salah satu destinasi wisata di Jawa Timur. Pasalnya, traveling di Malang itu bisa dapet macem-macem destinasi. Mau wisata alam? Ada Gunung Bromo dan pantai-pantai yang membentang di bagian Malang selatan. Mau wisata kuliner? Bakso bakar, ketan susu, sampai cwie mie siap menggoyang lidah para penikmatnya. Mau wisata yang ramah untuk anak nan instagramable? Banyak, ada Museum Angkut, Jawa Timur Park 1-3, Batu Night Spectacular, dan lain-lain.

Yang tidak berubah dari cara hidupku sejak dulu adalah aku selalu mengagendakan liburan jauh, paling tidak sekali dalam setahun. Ini jadi caraku untuk memberi reward untuk diriku sendiri dan selalu ampuh untuk recharge semangat lagi! Setelah anak umur dua tahun seperti sekarang, aku jadi tergoda untuk rencanakan liburan di Traveloka lagi, dengan destinasi yang agak jauh yaitu Malang. Ada 3 alasan kenapa aku pengen banget liburan ke Malang:

1. Malang adalah destinasi impianku untuk honeymoon 3 tahun yang lalu.

2. Malang adalah paket lengkap wisata alam, kuliner, dan lainnya.

3. Banyak objek wisata ramah anak di Malang, ini penting banget karena aku sudah punya bocil, hihi.


Liburan Cara Aku versi sudah punya suami dan anak pasti beda dibandingkan pas masih single. Lalu, destinasi mana aja siiih, yang pengen banget aku kunjungi nantinya… Cekidot!



Untuk berangkat menuju ke Kota Malang, kami pilih kereta api sebagai moda transportasi yang aman, nyaman, terjangkau, dan pastinya disukai anak-anak. Apalagi pesan di Traveloka yang sering banget kasih diskon, otomatis bisa lebih hemat dan uangnya bisa dibuat jajan yang lain (dasar emak-emak yaaa, haha)


Jug ijag ijug ijag ijug, Bismillaah, kami berangkat dari Stasiun Gambir menuju Stasiun Malang..

Perjalanan Jakarta-Malang via kereta membutuhkan waktu kurang lebih 13 jam. Sampai di Malang, better kami langsung istirahat di Hotel untuk menyimpan tenaga sebelum bersafari malam menuju Gunung Bromo. Tentunya hotel aku pesan di Traveloka, dan tiga hotel ini yang jadi wishlist-ku. Yuhuuu..


Hotel idamanku yang pertama adalah Plataran Bromo. Bukan hanya pasti unggul dari segi pelayanan, makanan, interior, dan fasilitas kamar, tapi pemandangan Gunung Bromo dari hotel ini juga menjadi daya pikat yang bikin aku pengen banget menginap di sana. Wishlist ke dua adalah Jiwa Jawa Resort yang nggak hanya menawarkan pemandangan indah dan banyak pilihan tipe kamar, punya playground adalah nilai plus plus yang bikin aku melirik hotel ini. Maklum yaa, Namanya punya anak kecil pasti tertarik sama hotel yang punya extra fasilitas untuk nyenengin anak. Yang terakhir adalah Bromo Terrace Hotel yang lagi-lagi punya pemandangan super ciamik dan konsepnya yang seperti vila-vila kecil ini bikin lebih merasa private.



Trip ke Gunung Bromo aku percayakan juga ke Trip Bromo by Sobatperjalanan yang lagi-lagi aku pesan via apps Traveloka Xperience. Super hemat karena dengan biaya segitu sudah termasuk tiket masuk, bahan bakar, sopir, jeep, penjemputan, dan pastinya dokumentasi lengkap selama jalan-jalan di sana. Dokumentasi ini penting banget yaah biar bisa jadi kenang-kenangan sampai tua nanti.


Dijemput dini hari, kami akan naik jeep menuju Bromo. Jangan lupa baju hangat, terutama untuk anak. Sesampai Bromo, kami akan naik ke Bukit Penanjakan, tempat paling ideal untuk menikmati sunrise Gunung Bromo. Turun dari Penanjakan, kami lanjut naik jeep menuju lautan pasir, mampir lihat pura sebentar, dan capcus ke Bukit Teletubies.

source: wikipedia

source: wikipedia

source: kompas

Setelah puas main-main di Kawasan Bromo Tengger, kami akan melanjutkan perjalanan dengan mengisi perut alias wisata kuliner menikmati sajian khas setempat. Perut yang lapar, pasti cocok untuk langsung diisi dengan makanan berat, pilihanku jatuh pada hidangan Iga Pasir Bromo. Walaupun Nampak seperti masakan iga pada umumnya, tapi proses memasaknya sangat unik yakni dengan adanya pasir di bagian tungkunya. Nggak lupa kami mampir beli keripik kentang untuk oleh-oleh. Nah, karena suami hobi banget sama wedang-wedangan, kami juga mau menjajal wedang pokak. Minuman ini terbuat dari aneka rempah seperti jahe, cengkeh, serai, kayu manis, jeruk purut, pendan, pekak, dan gula. Cita rasanya yang hangat dan agak pedas, pasti bakal cocok banget dinikmati di tengah udara Bromo yang dingin.


source: wikipedia,pxlbay,istockphoto

Perut kenyang, badan lelah, saatnya untuk pulang kembali ke hotel. Sampai jumpa di petualangan esok hari!



Hari ke dua waktunya untuk jalan-jalan santai dulu di Kota. Destinasi pertama adalah Jatim Park (Batu Secret Zoo) yang pastinya bocil suka banget karena banyak hewan-hewan yang bisa dia lihat dan interaksi bareng.

source: wikipedia


Jangan lupa pesan tiket masuknya pakai Traveloka juga dong, biar dapat diskon tipis-tipis, hihi.

Selanjutnya, kami jalan lagi menuju tempat berikutnya yaitu Museum Angkut! Sudah lamaaaa banget tahu museum ini dan pengen banget ke sini tapi belum keturutan juga. Selain tempatnya estetik buat foto-foto, anakku juga pasti suka karena dia bisa lihat macam-macam alat transportasi yang sebelumnya paling Cuma bisa dia lihat di puzzle atau televisi. Suuuper excited untuk mengabadikan banyak momen di sana.


source:wikipedia



Biar nggak perlu ngantri beli tiket, cus pesan via Traveloka dulu, jadi di sana bisa langsung menuju pintu masuknyaa, yuhuuu..

Waktu beranjak malam, kalau waktu masih sempat, dan tenaga masih tersisa, aku pengen mampir ke Batu Night Spectacular. Di sana bisa naik berbagai wahana permainan, mandangin lampion-lampion yang indah, dan masih banyak lagi. Tapi kalau lelah, mungkin pilihan akan jatuh ke alun-alun batu aja, naik bianglala dan nyobain jajanan-jajanan yang ada di sana.

source: BNS




Gunung sudah, keliling kota sudah, saatnya kita menjelajahi pantai-pantai di Malang selatan. Tujuan pertama adalah Tanah Lot-nya Malang alias Pantai Balekambang. Pasirnya yang hitam menawan berpadu dengan Pura Amerta Jati yang ada di pulau karang tengah laut, menjadi pemandangan yang sangat khas di pantai ini.

source:wikipedia

Selanjutnya, kami akan melipir ke Pantai Goa Cina yang terkenal dengan tiga buah pulau karang besar yang ada di pesisir pantainya. Ombaknya lumayan besar di sini, jadi mungkin kami hanya akan main pasir di tepi pantai.

source:wikipedia

Pantai terakhir yang akan kami kunjungi adalah Pantai Watu Leter. Dengan pesisir yang luas dan ombak yang cenderung tenang, kami bisa basah-basahan sebentar sambil menunggu matahari tenggelam di sana.

source:wikipedia

Hari ke 4, waktunya kembali pulang ke dunia nyata, haha. Kembali lagi menuju hiruk pikuk kota Jakarta, bergelut dengan pekerjaan di kantor, dan kegiatan keseharian lainnya. Tapi memori liburan di Kota Malang akan senantiasa jadi penyemangat dan dikenang dalam hati selamanya. Pertanda bahwa selalu ada jalan dan waktu yang tepat untuk apa-apa yang tertunda dalam hidup kita, dan kali ini Traveloka yang membuka jalanku mewujudkan mimpi honeymoon yang sempat terpendam.

Jalani hidup dengan caraku berarti memahami dulu kebutuhan diri sendiri. Apalagi setelah menjadi seorang Ibu, harus semakin mengenal apa yang dimau sama diri ini. Kalau aku, liburan menjadi salah satu kebutuhan. Karenanya, aku selalu menganggarkan dan menabung khusus untuk liburan bersama keluarga. Dan tetap, dari dulu Traveloka si aplikasi super selalu jadi andalanku untuk menjelajahi banyak tempat, baik lewat darat, laut, maupun udara! So, #LifeYourWay jangan takut untuk tetap melangkahkan kaki, melakukan perjalanan bersama Traveloka, karena memori itu berharga dan kekal selamanya..