Kamis, 16 April 2020

Dua Degup Dalam Satu Tubuh

0

11 weeks you
Bismillah, deg-degan mau bikin postingan kali ini. Karena postingan ini tentangmu, Nak. Tentang degup yang berdetak di dalam tubuhku, yang bersisian dengan degupku sendiri.. :)

Bulan awal, aku tidak menyadari kehadiranmu. Aku malas-malasan bangun pagi, jadi sering dapat KRL yang agak siang. Aku bawa kamu berdesak-desakan dengan banyak orang, sampai pernah suatu ketika aku nyaris pingsan karena kehabisan napas, berada di tengah himpitan manusia yang tinggi-tinggi. Belum cukup sampai di situ, aku bawa juga kamu dinas ke Tasikmalaya, di wilayah desa pesisir, tepatnya. Perjalanan jauh, jalan berkelok, mabuk perjalanan. Super kelelahan, sampai aku ngorok di mobil, disimak para stakeholder, hahahhaa.

Sepulang dinas, aku menyadari bulanan yang belum datang juga. Sampai akhirnya aku tahu, ada yang sudah hadir dalam rahimku :')

Setelahnya, bulan kedua, adalah bulan yang memabukkan. Sickness yang tak hanya aku rasakan ketika morning saja. Beberapa kali aku ambil cuti karena pusing di pagi hari, sampai nggak sanggup berangkat ke kantor. Jangankan ngantor, bangun saja sulit. Mual dan muntah yang tak bisa aku prediksi. Kadang pagi, siang, sore, pun malam hari. Tapi aku tetap berusaha makan teratur, walaupun jarang makan nasi, karena nggak selera dan eneg aja bawaannya kalau lihat nasi. Susu hamil pun cuma aku minum tiga kali, nggak sangguppp mualnyaaah >.<

Sejak bulan ke 2, kita rutin periksa setiap bulan. Aku sama Rizki nggak sabar setiap nunggu jadwal kontrol, kami nggak sabar ketemu kamu, walau hanya lewat layar monitor. Minggu ke 11 adalah pertama kalinya kami mendengarkan degup jantungmu. Masya Allah, rasanya ada keajaiban yang sedang hidup dalam diriku.. :)

Sejak tahu kamu sedang bertumbuh di dalamku, aku ekstra hati-hati membawa diri. Apalagi di minggu-minggu awal. Aku bangun dan berangkat lebih pagi dari biasanya, supaya bisa dapat tempat duduk di KRL. Nggak terhitung berapa kali aku bersitegang dengan orang yang nggak percaya kalau aku hamil dan perlu tempat duduk (secara perutnya belum nampak buncit). Sampai akhirnya punya pin bumil pun, aku juga masih harus berjuang untuk dapat tempat duduk. Jakarta keras, tapi aku lebih kuat, karena ada kamu :)

Memasuki bulan ke 4, mual-mual tiba-tiba saja menghilang, berganti doyan makan apapun juga. Alhamdulillah, jadi lebih seger badan karena udah nggak muntah. Aku juga bisa banyak makan biar kamu juga terpenuhi nutrisinya. Nggak lupa juga kuminum vitamin yang diresepkan dokter. Oh iya, dokter yang selama ini menemani kami bertemu kamu tiap bulan, namanya Dokter Della. Dokter favorit di RSIA tempat kita rutin ketemuan, yang nyari jadwalnya harus satu bulan sebelum jadwal konsultasi.

Waktu terasa berjalan begitu cepat, Nak, sekarang sudah minggu ke 26 kamu ada di rahimku. Bulan ke 5 adalah bulan dimana pertama kali aku merasakan gerakan-gerakan kecilmu. Awalnya memang nggak begitu terasa. Tapi semakin lama, sampai sekarang, aku bisa merasakan tendangan-tendangan kamu kalau aku lagi lapar. Pasti kamu juga lapar ya? Minta mamam ya? :3

Sekarang, aku bahkan bisa melihat perutku bergerak-gerak kalau kamu lagi gerak-gerak di dalam. Masya Allah, tumbuh dan berkembanglah dengan sehat dan sempurna ya di dalam rahimku. Semoga aku bisa membuatmu nyaman selama di sana. Maaf kalau aku masih suka malas jalan pagi, malas berjemur pagi. Segera, aku sedang mempersiapkan saat-saat pertemuan kita di dunia luar, Nak. Insya Allah nanti akan menjadi peristiwa indah yang tidak akan aku lupakan :)

Aku mengawali postingan tahun ini dengan tulisan tentangmu, Nak, karena aku amat bersyukur atas kehadiranmu sejak akhir tahun 2019. Bismillah ya, Nak, kami sudah menyiapkan nama yang berisi doa kami untukmu. Semoga kamu nanti juga suka :)

Oh iya, beberapa hari yang lalu, nenek dan iyut uti bikin pengajian 7 bulanan di Surabaya. Ngundang 5 orang takmir masjid untuk doa-doa di rumah. Mendoakanmu, mendoakan aku juga. Nak, mereka menyayangimu seperti aku menyayangimu juga. Aku bisa mengelusmu setiap hari, setiap aku ingin. Mereka juga mengelusmu melalui doa-doanya dari jauh, melalui rindu-rindu yang mereka sampaikan kepadaku, juga melalui senyum bahagia mereka setiap aku tunjukkan perkembangan-perkembanganmu. Sayangi mereka juga nanti ya, Nak :)

Di sini pun juga banyak yang sayang sama kamu, babeh, nyak, om, pakde, bude, mas, dan banyaak lagi. Doa-doa ketika memasuki bulan ke 4 juga sudah dipanjatkan. Sama tulusnya, sama khidmatnya :)

Wah, udah lumayan panjang. Next, sepertinya masih akan jadi postingan tentangmu, Nak. Aku begitu bersemangat ingin mencatatkan setiap proses kehamilan ini. Aku ingin mengabadikannya, hingga nanti kamu bisa membacanya sendiri :)

Udah malam, Nak. Yuk kita istirahat. Ayah dan Mama sayang kamu, A :)