Senin, 05 Juni 2023

Mencicipi Gurihnya Rawon Nguling Di Tengah Hujan

0

source: https://www.pinhome.id/info-area/rawon-nguling-malang/

Libur Lebaran yang lalu, aku, suami, dan anakku berkesempatan untuk liburan singkat di Malang. Sebenernya tujuan utama kami adalah ke Bromo, jadi di Malang memang nggak ada tujuan khusus selain numpang nginep aja, dan kalau memungkinkan bisa menjajal beberapa kuliner di sana. Jauh hari aku sudah memesan penginapan yang nggak jauh dari stasiun Malang Kota, jadi aku pilih salah satu hotel di daerah Klojen, Hotel De Warna, tepatnya. Satu hal yang nggak berubah dari style traveling-ku adalah nggak pernah bermewah-mewah kalau pilih penginapan, wkwk.

Tapi Hotel De Warna ini cukup sesuai dengan ekspektasiku. Aku booking satu kamar termasuk sarapan dengan harga Rp330.000an per malamnya. Kamarnya memang sangat compact alias nggak begitu besar, tapi sangat cukup untuk kami bertiga dan barang bawaan yang lumayan (1 koper 24inch, 1 ransel, 2 tas jinjing), dan masih ada space yang cukup juga untuk sholat. Fasilitas di dalamnya juga lengkap, mulai dari ac, tv, coffee maker, air panas di kamar mandi juga berfungsi dengan baik. Buatku, minusnya cuma nggak ada jendelanya aja, hehe.

Yang paling bikin aku merasa hotel ini adalah pilihan yang tepat tuh karena lokasinya yang sangat-sangat strategis. Bener-bener deket dari mana-mana dan kemana-mana. Berbagai tempat yang bisa kami akses dengan berjalan kaki dari hotel ini adalah Alun-Alun Kota Malang, Masjid Jami', beberapa Mall, gerai kopi Janji Jiwa, dannnn terletak pas banget di seberang hotel adalah salah satu kuliner terkenal di Kota Malang, yaitu Rawon Nguling.

Janji Jiwa

Alun-Alun Malang

Hari pertama tiba di Malang tuh sore hari sekitar jam 4 sore, kami lihat Rawon Nguling-ya lagi tutup, kirain masih masa libur Lebaran ya, kan. Lalu keesokan harinya, pas kami pulang dari lihat sunrise di Gunung Bromo, karena rasanya lelah banget, kami langsung naik ke kamar dan nggak sempat lihat ke seberang, sempat bilang sama suami kalau nanti sore kita makan di Rawon Nguling aja. Nah sorenya, kembali kami dapati gerainya tertutup rapat.

Barulah di hari ke tiga, hari dimana kami harus pulang ke Jakarta jam 3 sore, paginya kami sarapan dan menengok ke depan, oooohh ternyata Rawon Nguling tuh bukanya pagi, sore udah tutup. Jadilah kami berniat nanti sebelum berangkat ke stasiun, harus makan siang di rawon terkenal ini dulu, hehehe.

Siangnya, ternyata hujan deras. Tapi tetap nggak menyurutkan keinginan untuk makan Rawon Nguling. Dilihat dari depan, kayaknya rukonya kecil, ternyata oh ternyata setelah masuk, panjang banget sampai ke belakang, haha. Setelah pilih tempat duduk, kami pun memesan makanan. Pesan apa? Apa lagi kalau bukan Rawon!

Nggak perlu waktu lama, dua porsi rawon pesanan kami pun datang, dibarengi dengan sepiring lauk-pauk yang bisa dipilih untuk pelengkap kenikmatan makanan berkuah hitam nan nikmat ini. Jujur aku belum pernah makan rawon enak di Jakarta dan sekitarnya. Jadi aku excited banget nyobain Rawon Nguling ini.

nyammmm

Masya Allah yaaa, baru dateng aja udah kecium wanginya. Menurutku kuah rawonnya nggak begitu pekat, tapi rasanya gurih banget nget nget. Dagingnya gede-gede dan empuk, nggak susah dikunyah. Aku sampe nggak nyentuh sambelnya sedikitpun, karena nggak rela cita rasa asli rawonnya bergeser sama rasa pedas. Aku pilih lauk paru bacem ya kayaknya itu, karena rasanya manis manis gurih, sedep. Parunya juga empuk, nggak ngelawan pas digigit alias nggak alot.


lihat kan potongan dagingnya segede gituu

Satu porsi rawon dengan nasi dipisah bisa dibeli dengan harga 40 ribuan ya, sedangkan lauk-pauknya bervariasi harganya antara 3.000-10.000, ada tempe, perkedel, empal, babat, dan paru. Oh ya, di sini juga ada makanan selain rawon ya, seperti nasi pecel, nasi gulai, sayur asem, dll. Jadi kalau kamu pergi ke sini bareng orang yang nggak suka rawon, nggak masalah, masih banyak menu lain yang bisa dijadikan pilihan.

lauk yang ngga layak ditolak

Berkesan banget makan Rawon Nguling di tengah hujan deras yang mengguyur Kota Malang di siang hari itu. Beruntung banget rasanya bisa sempat mencicipi salah satu kuliner khas kota ini sebelum kembali pulang ke Jakarta. Selesai makan, kami langsung tancap gas menuju stasiun Malang yang juga nggak jauh dari situ. Sekian reportase gurihnya Rawon Nguling di Kota Malang. Kalau kamu ke Malang, jangan lupa mampir ke sini ya!

0 komentar:

Posting Komentar