Selasa, 14 Juni 2016

Trip To Belitung: Part 3

0

Last day in Belitung, hari ini nggak begitu banyak destinasi yang akan kami kunjungi. Beli oleh-oleh di dua tempat, seperti sewajarnya orang yang liburan, pulang mesti bawa cinderamata, atau sekedar keripik-keripikan buat dibawa pulang. Aku sih tergolong yang doyan beli printilan nggak penting macam gantungan kunci, magnet kulkas, gitu-gitu. Hehehe. Nggak penting sih, tapi memorable dan cute, menurutku :D

Skip bagian beli oleh-olehnya ya, keluar hotel sekalian check out. Hotel Pandan Inn nih hotel baru. Murah, dan menurutku cocok untuk liburan, dimana hotel hanyalah tempat singgah untuk mandi, tidur, dan sarapan. Hotelnya bagus walau nggak begitu besar. Fasilitasnya ada kasur, tv, kamar mandi dalam, AC, ada meja dan kaca juga. Lengkap dan memuaskan lah untuk fasilitas kamarnya, bersih banget.

Pagi itu, Dita sewot karena sarapannya udah habis, kami juga sih yang bangunnya kesiangan. Tahu sendiri kan Dita kalau belum makan nasi mah cuma cemilan namanya. Akhirnya, demi nggak tega lihat Dita yang lemah letih lesu, kami mampir dulu beli sarapan. Mas Dedi nyaranin kami beli nasi tim, belilah kami nasi tim. Nasi tim ini penampakannya sih nasi, dengan daging dipotong kecil-kecil di atasnya, terus makannya disiram kuah yang warnanya bening. Rasanya enak, gurih, Dita sumringah kembali, kamipun lega melanjutkan perjalanan. 

Tujuan pertama dan mungkin bisa dibilang yang paling utama adalah Pantai Tanjung Tinggi alias Pantai Laskar Pelangi. Lagi-lagi matahari bersinar dengan amat sangat cerahnya, topi dan sunblock kembali jadi senjata andalan.

Sebelum masuk pesisir pantai yang tertutupi oleh bebatuan tinggi dan pepohonan, bisa dijumpai semacam tanda bahwa di situlah tempat syuting Laskar Pelangi.

Laskar Pelangi
Setelah melewati lorong batu yang lumayan sempit, inilah yang menyambut kami...

rock!

cool :D

beautiful :)

jegur-able :D

anginnya kenceeeng :'D

serasa pantai pribadi :D
belitung gengs

supeeeeeerrrrrr beautiful <3
Masya Allah indahnya. Speechless. Dalam hati makin kagum dengan Sang Pencipta, dan bersyukur diberi kesempatan untuk menikmati ciptaanNYA yang amaziiiiinnngg banget!

Panasnya bener-bener nggak nahan, tapi siapa yang rela ninggalin pemandangan hebat macam itu?

Setelah puas foto-foto, kamipun cabs ke perhentian selanjutnya. Tapi, sebelum menuju ke Danau Kaolin, kami mampir dulu di tempat ngopi legendaris.

ngupi cyantik :D

cincau milk tea :9
Beberapa dari kami malah ada yang pesen mie goreng, hahaha. Baiklah, mie kan cemilan, kan :p

Kelar ngopi-ngopi lucu sambil ngopi foto dari kamera masing-masing, kami melanjutkan perjalanan menuju Danau Kaolin. Nggak begitu jauh jaraknya, paling cuma 15 menitan, kami sampai di Danau Kaolin!

is it lake or mirror?

take nothing but pict!

cantik
Amazing banget perpaduan antara warna danau dengan tanah di sekitarnya. Cantik!

Nggak lama kemudian, hujan mulai turun, rintik-rintik, lalu semakin deras. Kamipun berhamburan menuju elf.

Elf melaju, menuju bandara. Ah, liburan akan segera usai.

masfian gak kompak -___-

babaaaayy :*
Yah, tanggal 17 April, di sore hari yang hujan, kami kembali ke dunia nyata...

Belitung adalah destinasi impianku sejak lama. Belitung yang indah, semakin indah karena dinikmati bersama orang-orang yang menyenangkan. Liburan yang penuh canda tawa, liburan yang penuh bullyan, liburan yang disisipi cerita-cerita lucu di masa lalu. Terimakasih untuk liburan menyenangkannya yang sungguh mampu merecharge semangat lagi. Terimakasih Lalak yang udah ngajakin, mas Dwity, mas Topenk, mas Fian, mas Anjar thanks karena tetap konyol seperti dahulu kala, Dita terimakasih karena kamu sangat bullyable melebihi aku, dan Dian terimakasih untuk "PENAK" mu yang melegenda :p

Sampai jumpa di liburan liburan selanjutnya gaeeeesss :*



*Travel Info*
1. Kami menggunakan jasa travel visitbelitong untuk trip kali ini. Untuk 8 orang, masing-masing kami membayar Rp750.000, exclude tiket pesawat PP, makan (makan mie atep dan ngopi cantik tuh include paket ya) dan tips guide. Lainnya sudah include! Recommended banget lah ini travel agent-nya, foto/dokumentasinya puas banget, dan mas-masnya yang lebih semangat untuk fotoin kami dibanding kami sendiri, hahaaha. Kalau mau tahu detail paket, bisa dikunjungi akun instagramnya di @visitbelitong.
2. Hotel Pandan Inn ternyata juga terjangkau banget, satu malamnya Rp200.000, ini info dari mas Anjar yang masih nginap sehari lagi di sana karena nggak dapet tiket pulang di hari yang sama dengan kami.
3. Rumah makan recommended, Dapur Belitung, jangan lupa pesan buncis telor asin. Yummyyyyy!
4. Jangan lupa bawa sunblock dan topi, sangat sangat sangat sangat penting, panas luar biasa.
5. Maksimalkan dokumentasi, keren abiiiissss pemandangannya!
6. Kalau dibudget keseluruhan, siapkan uang sekitar Rp2,5 juta (maksimal, mungkin masih sisa)
7. Traveling lah ketika musim kemarau yee, kalau musim hujan mah sayaaaang..

Last but not least, jangan lupa, liburan bukan hanya untuk bisa merasa terhibur, tapi juga agar kita tidak pernah lupa untuk selalu bersyukur! :) 

Minggu, 12 Juni 2016

Trip To Belitung: Part 2

0

Hari kedua, setelah sarapan, sekitar pukul setengah 9, kami cus untuk island hopping. Sebelum menuju Pantai Tanjung Kelayang, kami mampir untuk beli bekal makan siang. Sekotak nasi dengan lauk telor, bihun, ayam, dan tahu. Biar nanti kalau udah kelaparan, nggak perlu ngantri dulu untuk beli makanan.

Sampai di Pantai Tanjung Kelayang, ah, sudah terbayang rasanya keindahan pulau-pulau yang akan kami kunjungi beberapa jam ke depan. Pasalnya, Pantai Tanjung Kelayang aja sudah memukau mata. Pasir putih, lautan lepas, kapal-kapal, dan bebatuan besar yang jadi ciri khas pantai-pantai di Belitung pun nampak indah sekali dipandang. Tapi yaa, senjata yang pasti harus selalu dibawa adalah sunblock dan topi. Karena apa? Karena puannnaaaass buanget sodara-sodaraaa..

hello girls!
Tapi main di pantai memang harus siap panas-panasan kan!

kami siap!
Perhentian pertama kami di sesi island hopping ini adalah Pulau Batu Burung. Tapi, di pulau ini kami nggak turun kapal, cuma melihat dan foto-foto dari kejauhan.

foto di depan pulau batu burung :D

airnya jerniih :D
Setelah puas foto-foto, kami lanjut perjalanan ke pulau berikutnya, yaitu Pulau Batu Berlayar. Disebut pulau Batu Berlayar karena di pulau ini banyak terdapat batu-batu besar yang seolah-olah mengapung di permukaan air, serupa kapal, makanya deh dinamakan pulau Batu Berlayar. Sungguh pemandangan yang mempesona ketika melihat lautan dan langit dari celah bebatuan. Cuaca amat sangat cerah, dan ini wajib sekali disyukuri (lupakan panasnya..).
foto bareng duluuu :D

<3

batu berlayar

batu berlayar (1)

bintang laut :)

hup!
Lepas dari keindahan Pulau Batu Berlayar, kamipun beranjak ke pulau selanjutnya. Pulau primadona yang sudah sering aku lihat di instagram, facebook, maupun laman-laman paket wisata pulau Belitung. Yap, Pulau Lengkuas. Di pulau ini bisa dijumpai mercusuar indah yang menjulang tuinggiiiii sekaliii. Nantinya, pulau ini juga akan menjadi spot snorkeling kami.

cool :)

Gagah!
Mercusuar pulau Lengkuas ini terdiri dari 18 lantai dengan 300an anak tangga. Sebelum naik, pastikan dulu kaki bersih dari pasir (cuci kaki dulu di kamar mandi/toilet, atau dibersihin pake busa yang ada di beberapa ember di depan pintu masuk mercusuar. Waktu kami ke sana, sepertinya sih baru selesai dicat tuh mercusuarnya, jadi aroma cat masih menguar kemana-mana. Di dalam mercusuar, jangan tanya bagaimana panasnya. Panas. Pake buanget. Panas dan pengap sih lebih tepatnya. Tapi, kelelahan kami benar-benar terbayar ketika sudah mencapai puncaknya..

view from the top

view from the top (1)

view from the top (2)

fun!

dari dalam mercusuar :D

kacamata bole minjem :p
Nggak menyia-nyiakan kesempatan, kami ambil banyak foto selama berada di atas. Susah payah gitu loh naiknya, kudu banyak foto bagus lah selama di puncak, hehehe. Setelah puas ambil buanyak foto, kamipun bersiap turun. Perut sudah lapar minta diisi.

Sampai di bawah, bekalpun dibuka. Lalu terjadilah percakapan dibawah ini..

Dita: Ini nasinya, buat yang cowok yang ada tanda centangnya ya..
Aku: Kalo yang cowok, centangnya satu, kalo punyamu centangnya dua ya Dit?

Kamipun ngakak, Dita manyun, tapi tetep lahap makan di tengah bullyan yang menderanya bertubi-tubi. Hahahaha.

Perut kenyang, kami duduk-duduk sebentar. Setelah ini, acara snorkeling, beberapa orang pada ke toilet untuk ganti baju. Sebelum pada ngacir, Dita ngeganti tongkat action camera-nya dengan benda kuning berbentuk tabung terbuat dari plastik.

Kami: Opo iku Dit?
Dita: *sambil masang benda kuning itu ke kameranya* ngene lho, iki digawe ben kamerane iso kemampul..
Kami: Hah? Opo iku kemampul????

Kami, sekali lagi, ngakak tak terkira mendengar kosakata yang benar-benar baru itu. Kemampul. Kemampul means mengambang, ternyata, sodara-sodara. Baiklah.. :D

mercusuar di kejauhan 

bye pulau Lengkuas <3
Selanjutnya.. Snorkeliiiiing!

duh sikilmu, masfiii -___-

gaya euy, dah bisa snorkeling sendiri :p
Spot snorkeling di sini memang yahud banget! Asli! Selain airnya yang jerniiiiih, banyak ikannya, terumbu karangnya warna-warnii. Iya, bener-bener warna-warni, ada merah, hijau, kuning, biru, dengan berbagai bentuk dan ukuran. Amazing!

terumbu karang

terumbu karang (1)

Di sini kami juga mengabadikan banyak momen. Mulai foto melingkar yang akhirnya tanpa sadar membawa kami hampir nabrak kapal (buodooo, haha), kelilit tali, sampai ngevideoin yang pada lompat ala-ala dari ujung kapal. Aku masih inget banget lho sama videonya Lalak yang ala-ala pocongan, hahaha. Duh sayang nggak punya videonya nih T.T

Setelah lelah snorkeling, kamipun naik lagi ke kapal. Puaaas banget deh snorkelingnya. Perjalananpun dilanjut ke Pulau Pasir. Di sinilah kami menghabiskan sesorean dengan sangat-sangat seloooow, kumkum di air laut. Tenang, dan relax...

pose nggak siap :p 


Waktu menunjukkan hampir jam 5 sore ketika kami bertolak dari Pulau Pasir ke Pantai Tanjung Kelayang. Sesampainya di Tanjung Kelayang, kami segera bersih diri alias mandi, sholat, dan menyempatkan untuk makan mie instan, bakso, dan ngopi ditemani pemandangan senja yang super cantik.

beautiful

senja yang damai <3

Sebelum menempuh perjalanan pulang kembali ke penginapan, kami menyempatkan foto dulu, biar sah sudah ke Belitung!

sah sudah ke Belitung!
Nggak banyak yang bisa diceritakan setelah kami masuk mobil. Karena, sekali lagi, kami langsung terlelap semuanya. Perpaduan antara rasa lelah, bahagia, dan perut kenyang memang sangat pas untuk menciptakan hawa kantuk yang luar biasa.

Sampai jumpa esok hari, gengs!

Sabtu, 11 Juni 2016

Trip to Belitung: Part 1

0

15 April 2016, keinginan yang sudah lama terpendam itu akhirnya berkesempatan jadi nyata juga. Sejak nonton film Laskar Pelangi bertahun-tahun yang lalu, nggak butuh waktu lama untukku menjadikan Belitung sebagai salah satu destinasi impian yang akan aku kunjungi suatu saat nanti, entah kapan. Yaiyalah, waktu itu aku masih SMA, mana kepikiran untuk pergi ke Belitung, nggak ada duit. Barulah dua bulan yang lalu, akhirnya Allah mengabulkan keinginan untuk menjelajahi Belitung.

Rasa senang, excited, penasaran, nggak sabar, ah campur-campur deh semuanya! Rasanya mirip-mirip sama pas aku akhirnya berhasil mengunjungi Bosscha di Bandung, setelah sebelumnya kepengeeeen banget ke sana gara-gara habis nonton film Petualangan Sherina :D

Back to Belitung, berawal dari ajakan temen baik bernama Lalak yang penempatan kerjanya di Lubuklinggau (harus banget disebutin kotanya ya, :p), berangkatlah kami, 8 orang dari kota yang berbeda-beda, dari latar belakang yang berbeda-beda. Yang menyatukan kami cuma satu, keinginan untuk liburan!

Trip kali ini bisa dibilang juga sebagai trip reuni. Why? Karena, dari 8 orang personil liburan, 6 diantaranya sudah saling mengenal sejak kuliah. Aku sama Lalak temen seangkatan, deket karena sama-sama di HIMA. Empat orang lelaki, mas Fian, mas Topenk, mas Anjar, dan mas Dwitya, kesemuanya adalah kakak angkatan semasa kuliah, anak HIMA juga. Hanya dua orang nih yang benar-benar baru, Dian dan Dita.

Tanggal 15 April, pagi hari, aku dengan sumringah berangkat ke Bandara Soetta. Setelah saling kabar-kabaran, katanya sih mas Anjar sama mas Fian sudah ada di bandara (mereka nginep!), sementara Lalak, mas Topenk, dan mas Dwity masih di perjalanan menuju ke bandara.

Sesampainya di bandara, aku langsung cek in lah, langsung ke ruang tunggu, trus capcus ke mushola untuk sholat subuh. Setelah sholat, langsung ketemu mas Dwity, Lalak, dan mas Topenk, kami lalu menuju ruang tunggu depan gate pemberangkatan, eh sudah ada mas Fian dan mas Anjar. Nostalgia lah kami, salam-salaman, mengingat betapa lamanya nggak jumpa. Sejak mereka lulus kali ya, jadi yaa adalah sekitar 3 tahunan nggak ketemu.

Kami duduk terpisah-pisah di pesawat. Daaan, pesawat fuuuull sama karyawan/ti dari salah satu perusahaan besar yang mau outting. Kerennyaaaa, outting ke Belitung dong! *iri, hahaha

Penerbangan dari Jakarta menuju Belitung sangatlah singkat. Aku yang biasa pelor banget di perjalanan, bahkan nggak sempat tidur. Gara-garanya, baruuu aja mau siap-siap tidur, eeeh pesawat udah mau landing. Huft.

Sekitar jam setengah 8 pagi, kami sampai di Bandara Tanjung Pandan, Belitung. Here we go, lets start the holidaaay!

foto dulu setelah turun dari pesawat :D

Di dalam bandara, akhirnya ketemu dengan dua personil lain, Dita dan Dian. Entah apakah lingkaran pertemanan yang semakin luas, atau apakah karena dunia memang ternyata sesempit daun kelor, ternyata Dita kerja di tempat yang sama dengan Lukman, another PHKI member, hehe. Lingkaran pertemanan yang beririsan di sana sini, dan fakta bahwa kami berdelapan semua adalah orang Jawa, Jawa Timur, Jawa Tengah, bener-bener punya andil untuk bikin kami berdelapan cepat akrab satu sama lain, kayak udah temenan lama gitu :D

Liburan kali ini, aku menyebutnya dengan liburan cantik, karena kami ikutan paket wisata visitbelitong, yang mana adalah, kalau ikut paket wisata, otomatis nggak perlu bingung transportasi, penginapan, makan, sewa kapal, dan segala tetek bengek liburan lainnya. All we gonna do is just enjoying this holiday. Semua sudah ditanggung sama agen wisata, kami tinggal duduk manis menikmati.

elf ini yang selama tiga hari akan mengantar kami kemana-mana :)

Pagi-pagi, di kala perut belum terisi, tawaran Mie Atep sebagai destinasi pertama yang akan kami kunjungi adalah serupa oase di padang pasir. Yes, we do need a breakfast!

mie atep yang legendaris dan lezat :9

Aku yang sebelum berangkat liburan udah browsing-brwsing, tau kalau mie atep itu pake kuah udang. Dilema hati dan perut. Aku alergi seafood macam udang cumi dll, tapi perut udah keroncongan nggak karuan minta diisi. Akhirnya okelah, nekad, aku tetep ikutan pesan mie atep-nya. Oh iya, tour guide kami, mas Dedi namanya, nawarin pada mau minum apa. Kami sempat bingung dan mau minum es teh aja, tapi segera setelah mas Dedi bilang bahwa minuman khas Belitung adalah jeruk kunci, oke kami sepakat mau minum itu!

Walau dalam hati sempat bertanya-tanya sih, masa es jeruk dikasi kunci? (kunci adalah sejenis bumbu masakan, red.)

Tak lama kemudian, pesanan kami datang. Mari makaaan!

selamat makaaan :D


Mie atep adalah makanan khas Belitung yang terdiri dari mie, tauge, potongan tahu, dan dihiasi topping beberapa potong udang kecil serta emping. Tak ketinggalan juga siraman kuah kental (dari yang aku baca di internet sih, itu kuah kaldu udang gitu) yang manis rasanya. Agak deg-degan juga makannya, hahahaha. Tapi yaudahlah, kalau ntar gatal-gatal kan bisa minum ctm :p Oiya, terkuak sudah yang namanya jeruk kunci tuh nggak seperti apa yang kami bayangkan. BUkan es jeruk dikasih kunci, tapi kunci di sini adalah nama jenis jeruk khas Belitung. Bentuknya mirip jeruk nipis, warna hijau tua gitu :D

Di sinilah tragedi terkuaknya porsi makan si Dita ketahuan. Sebagai awamnya orang baru kenal, tentulah kami masih malu-malu sama Dita dan Dian (kecuali mas Topenk dan mas Fian yang always malu-maluin, ya). Tapi segeralah suasana malu-malu yang unyu itu pecaaaahh ketika Dita makan mie-nya Dian yang nggak habis. Selamat ya Dit, ini akan jadi bahan bullyan selama tiga hari ke depan :D

Selesai makan, perjalanan dilanjutkan menuju replika SD Muhammadiyah atau SD Laskar Pelangi. Letaknya memang lumayan jauh dari tempat kami sarapan, jadi mas Dedi nyaranin untuk bobok-bobok cantik aja dulu. Tapi yaaa, kan sayang! Bahkan aku si pelor sejati, ngerasa sayang untuk melewatkan setiap jengkal kota Belitung ini. Satu hal yang aku kagumi sejak pertama kali mendarat di Belitung adalah, langitnya yang aduhai bersiiiiihh sekali. Deretan awan-awan putih itu bener-bener terlihat sangat dekat, bahkan sangat jelas lekukan-lekukan gumpalannya. Masya Allah indahnya.. :)

Sepanjang perjalanan, kami jadi nebak-nebak lokasi syuting film Laskar Pelangi.

"Di film kan ini nih jalannya yang pas dia naik sepeda.."
"Masa sih?"
"Iyaa, kan di persimpangan gini nih, persis!"

Kemudian kami melewati jalan/persimpangan yang sama persis dengan yang tadi.

"Lah ini juga persimpangan toh!""
"Oh iya, ya.."

Kamipun menyerah nebak lokasi syutingnya yang mana, hahahaha.

Sesampainya di SD Laskar Pelangi, kami langsung disambut dengan lagu soundtrack film yang sama. Berasa banget dah feel Laskar Pelangi-nya!

Foto di depan sekolah :D

Satu hal yang pasti adalah, di sini tuh puanaaaas! Sunblock itu wajib hukumnya. Tapi, panas hanyalah setitik dari besarnya pesona yang dipunyai Belitung. Sebagai kota pesisir, yaa wajar sih kalau panasnya ora umum, hehehe. Di sini, kami menghabiskan banyaaak waktu untuk foto-foto, bahkan sampai ngerekam video segala!

hup!!

maafkan pose kami :p
Setelah puas bermandi keringat di SD Muhammadiyah Gantong, kamipun bertolak ke destinasi selanjutnya, yaitu Museum Kata Andrea Hirata. Salah satu tempat yang aku penasaran banget. Aku suka pergi ke galeri seni, dan mungkin Museum Kata bisa jadi tempat favoritku juga nantinya. Setelah menempuh perjalanan yang nggak seberapa lama, sampailah kami di Museum Kata!

Sesuai perkiraan, aku suka tempat ini! Museum kata ini benar-benar seperti namanya. Banyak quote, banyak buku, banyak tulisan-tulisan yang menginspirasi di dalamnya. Bisa dijumpai juga novel Laskar Pelangi yang sudah diterjemahkan dalam banyak bahasa. Ada tempat untuk kirim kartu pos, ada foto-foto yang indah, ada asal-usul batu meteor, bahkan adaa warung kopi di dalamnya, warung Kupi Kuli namanya. Overall, it is a cute place ever!





what a cute place <3

spot-spot lucu :D

keren :)
Banyak banget spot foto yang bagus di tempat ini, hehe. Tapi sayangnya, segera setelah sholat Jumat, kami harus cabs ke tempat berikutnya!

Destinasi berikutnya adalah Vihara Dewi Kwan Im. Seperti yang sudah-sudah, matahari bersinar dengan teriknya, bikin keringat mengucur deras. Tapi di sisi lain, cuaca seperti ini memang lebih mendukung untuk liburan, daripada hujan dan nggak bisa kemana-mana kan. Vihara Dewi Kwan Im bentuknya berundak-undak. Maksudnya, bangunannya kayak berdiri di perbukitan gitu, dan terdiri dari beberapa bangunan. Patung Dewi Kwan Im yang tinggi besar ada di bagian belakang. Namun sayangnya, saat itu Patungnya sedang direnovasi, jadi ditutup terpal putih gitu deh. Tapi nggakpapa, pemandangan dan Vihara ini nggak kalah indahnya. Dari atas, kami bisa melihat pemandangan hijau di bawah, serta pemandangan bangunan Vihara yang amat manis didominasi warna merah juga pink.






pemandangan hijau yang tampak

pinky :D

Puas berfoto, kami lanjut perjalanan ke Pantai Burung Mandi. Letaknya nggak jauh dari Vihara, jadi nggak perlu waktu lama untuk mencapainya. Sore yang tenang di Pantai Burung Mandi adalah salah satu sore ternikmat yang pernah ada. Matahari sudah bersinar lembut, langit teduh, suara ombak, pemandangan kapal kayu nelayan, canda tawa, serta satu batok kelapa muda...

peacefull :)

sore yang selow :3

pantai indah ini baru pemanasan!


Pesona Pantai Burung Mandi ini baru pemanasan. Di hari kedua, mata dan hati ini akan terus terusan dibuat takjub dengan ciptaanNYA yang maha indah. Setelah menikmati sore di Pantai Burung Mandi, kamipun pulang alias menempuh perjalanan menuju penginapan yang letaknya di pusat kota, jadi yaa lumayan jauh. Dan, karena hari mulai gelap, kamipun tertidur di sepanjang jalan menuju penginapan. Sampai jumpa esok hari! :D