Kamis, 30 April 2015

Selalu Ada yang Pertama: PMK Pertama!

6

Siang hari kemarin, mbak Aci, salah satu teman kantor yang seruangan, woro-worooo..

"Waaah, PMK-nya Aul udah muncul niiih di web DJKN... Waaah.. Makan-makaaan..."

Hihihihi

Horraaaaaayyyyyy :D

Maklum lah, aku yang anak baru ini ngerasa girang banget karena bisa selesein PMK. Hahaha. Padahal eh padahal, aku ini hanyalah tangan ke tiga, udah tinggal endingnya aja. Jadi, PMK ini sudah mengalami perjalanan panjang, melalui tiga tangan yang berbeda. Awalnya ada di mbak Aci, kemudian dilanjutkan ke mas Imam, dan aku yang terakhir. 

Lalu, serunya, kami seruangan benar-benar makan-makan! Hehe. Makan martabak orins, martabak kesukaannya orang-orang KND. Menyenangkan deh, berasa lagi ulangtahun, trus dibeliin kue (GR mode: on).. :p

Terimakasih buat semua personil subdit KND II, terimakasih juga buat personil Rokum (pak Budi, pak Roni, mas Agni, mbak Winta, mbak Vita, dan mbak Anggi), serta semua yang turut serta dalam penyusunan PMK ini.... :D





Martabaknya udah habis, tapi rasa senangnya enggak.. Happy to be part of KND II familyyyy :D

Filosofi Kopi The Movie: Film Ringan Sarat Makna

0

Baru saja kemarin nonton film FIlosofi Kopi (akhirnyaaaaa!). Sebenernya sudah lama pengen nonton film ini, tapi malah waktunya kepake nonton FF7 sama The Avenger. Akhirnya, kemarin pas Mbak Tika ngajakin nonton Filosofi Kopi, langsung lah aku iyain! Berangkatlah kami jam 6 sore menuju bioskop terdekat.. 

Film dibuka dengan adegan suguhan secangkir kopi di tempat dan cara yang berbeda. Kemudian, dikisahkan dua orang sahabat karib, Ben dan Jody yang bekerja sama membangun kedai kopi bertajuk Filosofi Kopi. Hujan badai mewarnai perjalanan mereka mengelola kedai itu, hingga jalan cerita membawa mereka bertemu dengan seorang wanita cantik bernama Ellaine. Ben yang seorang barista terkenal, punya obsesi begitu besar terhadap kopi, harus menghadapi Ellaine, seorang penulis buku tentang kopi yang mengatakan bahwa ada racikan kopi yang lebih enak dibandingkan buatan Ben. Daaan, perjalanan yang sesungguhnya baru dimulai ketika tiga orang itu melakukan perjalanan bersama-sama, menemukan Kopi Tiwus yang begitu dikagumi oleh Ellaine. Namun di perjalanan itu, ternyata bukan sekedar kopi terenak yang mereka temukan, tapi juga jalan pulang... :)

Aku nggak akan cerita banyak mengenai jalan cerita utuh film ini, kalian bisa lihat sendiri masing-masing. Tapi, menurutku, film ini termasuk film Indonesia yang layak untuk ditonton di bioskop. Aku sendiri bukan orang yang maniak alias doyan banget nonton di bioskop. Ada film-film tertentu yang memang pengen aku tonton di bioskop, jadi jauh-jauh hari udah ngincer gitu. Tapi ada juga yang semacam ini nih, accidentaly menemukan film yang layak tonton di bioskop. Overall, film ini sangat menghibur. Dan yang nggak kalah penting adalah, aku menemukan banyak pesan yang indah di film ini.. :)

Mungkin obsesi bisa membawamu kemanapun, tapi kesederhanaan dan kerendahan hati yang akan membawamu "pulang". Racikan Ben's Perfecto yang dibuat dengan obsesi menggebu dan sedikit kesombongan, disandingkan dengan kesederhanaan Kopi Tiwus. Cerita di balik kedua jenis kopi ini bikin aku sadar bahwa, kesederhanaan dan kerendahan hati itu mutlak dibutuhkan untuk menemukan jalan pulang. Pulang kemana kah? Pulang ke pemahaman baik tentang kehidupan, pulang ke penerimaan garis takdir, pulang ke diri sendiri. 

Selalu ada alasan untuk segala hal yang terjadi, kalau tidak sekarang, mungkin suatu saat nanti kita akan tahu. Sungguh mengharukan ketika tahu alasan ayah Ben berlaku kasar padanya ketika kecil. Karena perilaku ayahnya itu juga Ben jadi sangaaaatt terobsesi sama yang namanya kopi. Terobsesi pengen bikin kopi yang paling enak. Sampai pada tahap obsesi itu membawanya perlahan dan tanpa disadari, menuju ke tahta kesombongan. Tapi, semuanya berubah ketika dia menemukan jalan pulangnya. Jalan pulang ke masa lalu yang pada akhirnya membuat Ben memahami peristiwa-peristiwa yang harus dilaluinya di masa kecil, 

Kemudian, untuk hal-hal yang belum, atau mungkin tidak bisa kita mengerti, kadang memaafkan adalah satu-satunya jalan keluar. Cerita Jody dengan papinya, hubungan Ellaine dengan papanya, lalu konflik Ben dan ayahnya, semua selesai ketika mereka berani melapangkan hati untuk memaafkan segalanya. Kata maaf seperti menjadi kunci untuk membuka pintu kehidupan yang baru bagi mereka.

Masih banyaaaak pesan yang bisa diambil dari film ini. Menyenangkan melihat interaksi antara Ben dan Jody. Cerita tentang persahabatan, keluarga, dan kecintaan terhadap mimpi, semuanya terangkai dengan apik di film ini. Aku suka. Ini film adaptasi tulisan Dee ke tiga yang aku tonton. Sebelumnya aku nonton Recto Verso dan terpesona sekali sama film itu.  Kedua aku nonton Ksatria, Putri, dan Bintang Jatuh dan jatuh bingung dengan bahasa-bahasa berat di sana, hahaha. Nah kali ini, Filosofi Kopi, film ringan, menyenangkan, tapi tetap sarat makna.

Penasaran? Nonton aja filmnya, lalu share juga pesan-pesan indah yang kamu temukan dalam film ini 
:)



Psssttt, by the way, ketika kamu pikir filmnya sudah selesai, sesungguhnya masih ada Ending mengejutkan di bagian (benar-benar) akhirnya, jadi jangan keburu keluar dari bioskopnya, ya! ;D

Sabtu, 25 April 2015

Curhatan dan Analogi

5

Beberapa minggu lalu, menjumpai rok jenas yang ada sakunya di Atrium. Entah mengapa saat itu aku hanya melihat-lihatnya sekilas. Merasa sangat suka (karena jaraaang rok yang ada sakunya), tapi aku tak juga membelinya.

Kunjungan ke dua, ke tiga setelah hari itu, aku mencarinya lagi.

Tapi tak ada.

Menyesal karena tak membelinya? Iya.

Tapi yang lebih membuatku menyesal adalah, aku nggak ada effort apapun saat itu. Bahkan bertanya harganya juga tidak.





Postingan ini adalah fakta, boleh juga dibilang curhat. Tapi, bisa juga dianalogikan untuk hal yang lain. Ketika menemukan orang yang kita rasa "cocok", misalnya.

Selalu Ada yang Pertama: Pergi ke Pameran Seni

1

Sabtu malam kali ini aku habiskan di kosan aja. Setelah weekend sebelumnya udah main-main sampe malem, weekend kali ini agak nggak enak badan, jadinya di kosan aja. Beruntunglah kosan aku ada wi-fi nya, lumayan kenceng pula (streaming mantap, karena itulah aku nggak beli tv, hahha). Jadi, malam ini, di sinilah aku, dengerin radio, plus buka laptop, blogging! :D

Galeri Nasional Indonesia. Tempat apaan sih itu? Sehubungan dengan hobi baru aku untuk datang ke acara pameran seni, tempat ini jadi salah satu tempat mainku ketika weekend. Jadi, Galeri Nasional Indonesia ini adalah tempat diselenggarakannya pameran seni. Letaknya ada di depan stasiun Gambir, selengkapnya tentang GNI bisa dilihat di website resminya yaa.. di Galeri Nasional Indonesia. Masih inget banget, sejak tahun kemaren, tiap lewat sana aku selalu penasaran pengen masuk, pengen tau isinya. Tapi, karena nggak ada yang nemenin, selalu gagal lah aku berkunjung ke sana, cuma berhasil lewat depannya doang. Nah, beberapa waktu yang lalu, salah seorang temen kantor ngasi info kalau ada acara Pameran Aku Diponegoro di Galeri Nasional Indonesia. Makin aku tertarik, dan akhirnya jadi ada alasan aku berkunjung ke sana. Yap, Pameran Aku Diponegoro jadi Pameran Seni pertama yang aku datangi selama aku di Jakarta.. :D

Waktu di Surabaya, pernah satu kali aku datang ke acara Pameran Lukisan, sama temen-temen kuliah. Daaan, aku langsung terkagum-kagum. Bukan cuma diberi suguhan lukisan-lukisan keren, tapi juga berkesempatan melihat proses melukis dari para pelukis-pelukis handal. Ada yang paling membekas di ingatan, pelukis yang cara ngelukisnya langsung pake tube-tube catnya. Biasanya kan setauku kalau ngelukis ya pake kuas, nah yang ini enggak, langsung dari tube catnya. Keren banget!

Nah di Pameran Aku Diponegoro kali ini, ada beberapa jenis karya seni yang dipamerkan. Ada yang berupa lukisan, patung, ada juga benda-benda bersejarah dari Pangeran Diponegoro...

Wayang Klithik karya RM Koeswadji ketika jaman awal kemerdekaan Indonesia

... dilukis kembali ala-ala Tin-Tin :D

Hal-hal yang identik dengan Pangeran Diponegoro


salah satu spot keren!



salah satu lukisan keren yang aku sukaa :D
salah satu benda bersejarah, Pelana yang digunakan oleh Pangeran Diponegoro
Itu dia sebagian koleksi yang dipamerkan di event Aku Diponegoro. Weekend lalu, ada pameran lagi! Senang hati tak terkira, dan merasa beruntung banget karena tau ada pameran itu pas udah mepet mau penutupan (segera memutuskan untuk searching rutin agenda pameran di GNI deh setelahnya). Karena kelamaan kalau mesti ngajakin siapaa gitu, akhirnya aku ke sana sendirian.

Terus merasa sedih seketika. Kenapa? Bukan masalah nggak ada yang nemenin, tapi... Kalau ke acara pameran sendirian tuh.......

Jadi nggak ada yang ngefotoin... Cuma bisa selfie-selfie, hiks.

Pameran kali ini bertajuk "Nalar. Sensasi. Seni", hasil seleksi ketat dari ratusan karya seni dari mahasiswa seluruh Indonesia. Seperti pameran sebelumnya, kali inipun ada berbagai macam karya seni yang dipamerkan. Ada lukisan, patung, bahkan video! Luar biasa memang kreativitas anak bangsa! *kasih 4 jempol*


salah satu karya favorit aku, judulnya "Inner Forest" :)


judulnya Strong (Thanks Mom) :""

The Coolest! :D

Hutan :)

sedih kan, cuma bisa selfie T.T huaaa.. hiks

Love that detail :)

Itu dia sebagian karya yang aku abadikan. Total ada 105 karya yang keren-keren. Bener-bener nggak nyesel deh datang ke sana! :D

Jadi, datang ke event seni, khususnya pameran seni di Galeri Nasional Indonesia, adalah hobiku yang baru di tanah rantau. Actually aku juga nggak paham-paham banget makna dari tiap karya yang keren-keren itu. Tapi di situlah asiknya, aku jadi bisa berimajinasi, menerka-nerka makna yang tersembunyi dari setiap karya seni. 

Aku udah nyatet agenda pameran selanjutnya, lho! :D

Exhibition: Cosiness in The Labyrinth of Dreams, Helmut Kand | 29 April - 11 Mei 2015

Pameran Retrospektif: Pada Cermin | 2 Mei - 12 Mei 2015

Berminat? Yuk datang!  :)

Rabu, 15 April 2015

Analogi Perbedaan dan Dua Potong Kue :)

2



Hari ini tiba-tiba terlintas suatu pertanyaan di kepala. Awalnya pertanyaan itu hanya berputar-putar di otak, kemudian sempat bikin nggak enak hati. Sampai akhirnya aku mutusin untuk menanyakan, atau yaah sekedar berbagi dengan salah seorang temen baik di kantor..

"Buat Allah SWT, manusia dibedakan 'hanya' berdasar keimanan dan ketaqwaannya. Lalu kenapa (kebanyakan) manusia justru lebih meyakini kriteria-kriteria pembeda (antara manusia satu dengan yang lain) yang mereka buat sendiri?"

Tanggapan pertama dari teman baikku itu adalah...

"Wah, berat nih topik bahasannya.."

Selanjutnya terlihat keterangan typing... di desktop aplikasi telegram di komputerku.

Mungkin aku lagi kesambet, begitu batinku. Hahahaha.

Beberapa detik kemudian, muncullah jawaban ini darinya...

"Karena Allah Maha Melihat ul, dan tidak ada penghalang apapun. Sementara manusia, penglihatan dan ilmunya terbatas, jadi kebanyakan ia meyakini apa yang ia lihat atau sebatas ilmu yang dimiliki. Sedangkan pengetahuan dan ilmu tiap orang kan berbeda.."

Super sekali!

Setelah kupikir-pikir, bener banget kata teman baikku ini. Katakanlah si A lagi bikin dua kue, cuma dia yang tahu kalau perbedaan kedua kue itu hanya pada kualitas mentega yang digunakan sebagai bahan bakunya. Yang satu dibuat dengan kualitas mentega kelas 1, sedangkan satunya dibuat dengan kualitas mentega kelas 3 (lebih rendah). Tapi, si A mengemas keduanya dengan sedemikian rupa, dengan demikian berbedanya. Sehingga, ketika kedua kue itu "dilihat" oleh orang lain, yang nampak adalah perbedaan yang diketahui atau dilihat orang saja. Perbedaan bentuknya, perbedaan warnanya, perbedaan hiasan fondant-nya, dan perbedaan lainnya. Sementara itu, si A sebagai pembuat kue itu tau, bahwa perbedaan-perbedaan yang dilihat orang lain itu nggak ada artinya, karena sebenarnya, pada intinya, yang penting adalah perbedaan kualitas mentega itu tadi.

Dan, bukankah orang-orang yang melihat kedua kue itu seharusnya percaya dengan si A sebagai pembuat kue, bahwa perbedaan kedua kue itu sejatinya "hanya" terletak pada kualitas mentega yang digunakan?

Bukankah kita, manusia, seharusnya percaya dengan Allah SWT Yang Maha Mengetahui, bahwa perbedaan antara manusia sejatinya "hanya" ada pada kualitas keimanan dan ketaqwaannya?

Mari kita renungkan bersama.. :)

Selasa, 14 April 2015

Super Short Trip: Jakarta - Jogja - Magelang - Jogja - Jakarta

1

Jadi ceritanyaaa, weekend kemarin aku dan beberapa orang KND ngadain trip ke Jogja dan Magelang. Kebetulan, sekretaris direktur tempatku lagi nikahan di Magelang, jadilah kami-kami dateng ke nikahannya (sekalian jalan-jalan juga di Jogja, haha).

Perjalanan dimulai dengan grasa-grusu siap-siap ke stasiun dari kantor. Habis sholat magrib, kami langsung cus menuju stasiun dihiasi dengan kemacetan di sana-sini. Tapi ternyata nyampe stasiunnya masih setengah jam sebelum kereta berangkat. Hehhe. Nggapapa lah, mending duluan daripada ketinggalan kereta kan. Kami duduk di satu gerbong yang sama. Bisa dibayangkan gimana ramenya. Baru awal duduk aja udah langsung heboh foto-foto.


Jam 7 malam kereta Senja Utama Jogja melaju membawa kami ke kota seni, Jogjakarta...

Seperti biasa, perjalanan diwarnai dengan obrolan ini itu, sampai semua pada terlelap. Ngusilin mas Ash dengan ngefoto dia ama ibu-ibu, kebangun gara-gara ada yang makan popmie (baunya semerbak banget), sampe pada tidur lesehan di lantai kereta, dan banyak kejadian lucu lainnya selama di kereta. Perjalanan ditempuh kurang lebih selama 8 jam. Pukul 03.15 kami sudah sampai dengan selamat sentosa di Jogjakarta..


Sesampai di stasiun, ritual pertama yang kami lakukan adalah berfoto-foto ria, hehehe. Sesampainya di hotel yang cuma sepelemparan batu jauhnya dari stasiun, kami istirahat alias selonjoran sejenak. Belom bisa check in, karena jam check in nya jam setengah 5. Akhirnya kami memutuskan untuk jalan-jalan bentar buat foto-foto di papan nama jalan Malioboro. Mumpung masih puagi, belom antri. Jadilah kami jalan-jalan pagi buta ke Malioboro yang jauhnya juga cuma sepelemparan batu aja dari hotel tempat kami menginap.


Kelar foto-foto, rombongan lelaki dan perempuan berpisah. Cowok-cowok pada jalan-jalan, yang cewek kembali ke hotel, istirahat dan mandi-mandi cantik.

Sekitar jam 7, kami keluar hotel untuk nyari sarapan. Dan pilihan jatuh pada pecel di depan Malioboro mall. Pecelnya enak bangettt, udah lama aku nggak makan pecel. Bumbu kacangnya mantap, telor dadarnya maknyus. Enak lah pokoknya :D


Setelah sarapan, kami kembali lagi ke hotel, siap-siap untuk tamasya seharian. Destinasi pertama adalah ke Merapi, mau tour di sana pake jeep. Jam menunjukkan pukul 11.00 waktu kami sampai di Merapi. Jadi, tour pake jeep ini ada beberapa opsi. Ada opsi tour pendek, sedang, ama panjang. Karena keterbatasan waktu, kami pilih yang tour pendek aja, selama 1,5 jam. Daaaann, inilah foto-foto keren di sepanjang spot yang kami datangi.. 






Sepanjang tour, tour guide yang sekaligus pengendali mobil jeep yang kami naiki, banyak bercerita tentang peristiwa erupsi Merapi. Buat aku pribadi, paling ngeri membayangkan ketika awan panas menyapu pedesaan di sekitar Merapi. Hhhh, terselip doa semoga para korban sudah tenang di sisi-Nya :)

Selesai tour Merapi, kami beranjak ke destinasi selanjutnya, Museum Ullen Sentalu. Belum ada satupun dari kami yang sudah pernah berkunjung ke sana. Museum yang unik, berisi harta karun sejarah Jogja dan Solo. Konsepnya unik, campuran indoor dan outdoor gitu. Penataan, interior, dan segala macamnya bikin image baru buat kata "museum" yang biasa kita kenal. Keren pokoknya. Nggak bisa ngasi gambar koleksi-koleksinya, karena memang dilarang memotret selama tour di dalam. Menariknya, di akhir tour, kami diberi minuman khas-nya Ullen Sentalu, kayak wedang gitu, enak deh :9



Kelar tour museum, kami disambut hujan deras. Untungnya sih, destinasi outdoor-nya udah habis. Jadwalnya makan. Untuk makan siang kali ini, pilihan jatuh pada resto JeJamuran (di mana resto ini sudah diidam-idamkan banyak orang sejak kami masih ada di Jakarta (udah incaran banget buat didatengin pokoknya). Jaraknya memang lumayan jauh dari museum, dan cukup bikin perut keroncongan nahan lapar.

Tapiiii, sesampainya di JeJamuran, dan nyicipin menu-menunya, huaaaah, worth it deh itu nahan laper lama.. Hahaha.. Jadi di resto ini, sesuai namanya, menunya jamuuuur melulu (ya walau ada menu sayur yang lain juga, tapi menu utamanya ya jamur-jamur semua). Jamurnya ada yang dimasak tongseng, sate, asam manis, sambal goreng, dan banyak lagi. Semuanya enaaak.. :9


Sepulang makan di JeJamuran, kami balik ke hotel untuk mandi-mandi setelah seharian jalan-jalan. Sekitar jam 7 malam, kami cus lagi tamasya, kali ini nonton Sendratari Ramayana di Kompleks Candi Prambanan. Karena cuaca yang sering hujan, pagelarannya diadain indoor, tapi tetep nggak ngurangin pesona cerita, tari-tarian, keseluruhan pertunjukannya. Keren!





Cool Performance! Apalagi aku berkaca sama diriku sendiri yang nggak bisa nari, hahaha :p

Setelah dari Prambanan, kami mampir ke Bakmi Kadin untuk makan malam, kemudian kembali ke hotel untuk bobok cantik.. :3

Pagi-pagi jam 9 kami sudah cus ke kota Magelang, tempat resepsi pernikahan digelar. Untuk inilah kami ngadain trip ke Jogja dan Magelang. Sampai Magelang sekitar jam 11, di sana kami foto-foto (dan makan) sampai puas, hihi. Happy wedding Mas Yuka dan Mbak Isti :D



Foto pas di pelaminannya malah nggak ada, masih ada di kamera fotografernya  (>.<)

Sepulang dari sana, kami mampir makan sore dan beli oleh-oleh di Glagah dan Malioboro. Jam setengah 7 malam, Senja Utama Solo membawa kami kembali ke Jakarta...
\


Jogja selalu mengesankan. Keramahan orang-orangnya, dan hawa ayem yang aku rasakan di sini tuh sama kayak yang aku rasain di Surabaya. Mungkin, Jogja jadi kota kedua yang kuanggap rumah setelah Surabaya. Terakhir kali ke Jogja pas tahun 2011, dan baru berkesempatan ke sana lagi tahun ini. 4 tahun berlalu, emang makin rame sih, tapi nggak serame Jakarta lah ya. Dan hawa ayem-nya juga nggak hilang, kok.

Sepertinya memang ditakdirkan ke Jogja tahun ini, hehe. Walau sempet batal berangkat di bulan kemaren, ternyata bulan ini bisa ke sana, dan mengunjungi obyek-obyek wisata yang emang belom pernah aku kunjungi.

Dan aku sudah pengen lagi balik ke sana, hehe, direncanakan nanti lah ya :)

Perjalanan yang mengesankan bersama keluarga besar KND. Capeknya baru berasa pas udah di Jakarta, hahaha. Lelah yang super duper menyenangkan bersama Bapak Ibu Mas dan Mbak semuanya. Cant wait for the next trip, guys! :D

Kamis, 09 April 2015

Rahasia dan KuasaNya

0

Di satu hari yang sama
Mungkin air mata sama tertumpah
Tapi untuk sebab yang berbeda

Haru di megahnya janji persatuan dua keluarga
Sedih hati karena kehilangan separuh jiwa ke dimensi yang berlainan
Sangat berbeda, tapi sama-sama menjadi rahasiaNya

Sempat tergelitik dengan tulisan salah satu penulis kesukaan
"Mengapa manusia begitu bersemangat menanyakan kapan menikah? Kapan punya momongan? Tapi tidak ada yang menanyakan kapan menyusul menghadapNya?"

:)

Selasa, 07 April 2015

Selalu Ada yang Pertama: Cuti Pertama

3

Haaaii.. Akhirnya posting lagii.. Postingan pertama di awal bulan, semoga jadi awal yang baik untuk lebih produktif posting di bulan April ini. Seperti yang aku bilang di postingan yang lalu, kali ini mau bahas cuti pertama, hehehe. Jadi, ceritanya nih, aku kan udah setahun kerja (nggak kerasaa), jadi tahun ini sudah dapet jatah cuti! Yeaaaayy :D

Cuti pertama ini aku ambil bertepatan sama long weekend, biar bisa agak lamaan gitu di rumah. Terakhir pulang waktu Desember kemaren, yaaa kurang lebih tiga bulan yang lalu lah ya. Long weekend kali ini dimulai hari Jumat, dan karena cuti tuh minimal 3 hari, aku ambil lah cuti 3 hari. Setelah surat cuti disetujui, terjadilah percakapan berikut dengan seorang teman:

Temen: Cuti mulai hari apa, Ul?
Aku: Selasaaa (dengan nada girang)
Temen: Ih, nanggung amat, kenapa nggak sekalian mulai Senin? Kan bisa pulang Jumat malem, bisa lama banget di rumah..
Aku: Oh iya, ya... (lemes)

Maklum, newbie dapet cuti, belom expert untuk mengoptimalkan penggunaannya... (tsaaah, bahasakuu.. hahahaha)

Seperti yang sudah-sudah, kepulangan ke Surabaya itu tidak lain dan tidak bukan adalah untuk menemui keluarga tercinta dan teman-teman tersayang.

mama dan ibuk (nenek) :*

teman-teman tersayang :)

ama bu bidan :p

sepupu keciiiil :D

Syukur alhamdulillah, di kepulangan kali ini, ibuk alias nenek sudah jauh lebih baik kondisinya. Desember lalu, ibuk sempet kepeleset dan nggak bisa jalan sama sekali. Tapi waktu aku pulang kemaren, alhamdulillaah ibuk sudah bisa jalan lagi. Walaupun masih pake alat bantu sih, tapi itu udah kemajuan luar biasa. Kondisi ibuk ini bikin aku sediiih banget pas pulang Desember lalu. Tapi, syukurlah, kali ini bisa balik ke Jakarta dengan tenang, karena ibuk udah luar biasa membaik kondisinya.. :)

Ini bukan kepulanganku yang pertama, otomatis juga bukan pertama kalinya buat teman-teman tersayangku meluangkan waktunya untuk sekedar bertemu, makan, dan ngobrol ngalor ngidul. Selalu banyak hal yang bisa diceritakan, bisa dibagikan, semuanya menyenangkan. Cerita tentang hidup, cita-cita, dan cinta. Hihi. Adalah menarik bahwa yang mereka tanyakan sekarang adalah kapan nikah, bukannya udah punya pacar atau belom. Hahaha. Jodohku masih disimpan Allah, sepertinya, jadi tidak akan ada jawaban untuk pertanyaan kapan itu, karena aku sendiri juga nggak tau.. :p

Doakan saja yaa, :p

Oh iya, selain yang di foto itu, aku juga ketemu sama temen deket sejak masih cupu jaman SMP. Temen yang udah kayak sodara sendiri. Dodol banget kita nggak sempat foto karena keasyikan cerita. Salah satu sahabat cewek yang usia persahabatannya lama ya dia ini. Ah, sayang nggak ada fotonya.

Bersyukur juga bisa ketemu sama Ibu Dosen Pembimbing kesayangan. Beliau sering ke Jakarta, tapi nggak pernah sempat ketemu. Akhirnya pas pulang kemaren bisa ketemu juga. Selalu ada banyak wejangan tiap ketemu sama beliau. Beliau lebih dari seorang dosbing buat aku, deket banget rasanya, kayak sama orangtua sendiri. Makasih banyak untuk wejangan-wejangannya, ya Bu :D

Huaah.. Akhirnya cuti pertama sudah usai. Balik ke Jakarta, balik ke dunia nyata. Hehehe. Kalo habis pulang, berasa banget sepinya tinggal di kosan. Bawaan masih mellow inget rumah. Tapi nggak boleh manja!

Semangat belajar lagiii :D

Syukurnya, ketemu orang-orang di kantor emang ampuh bikin ceria lagi. Hari minggu masih mellow, setelah dua hari masuk kantor rasanya udah biasa lagi, udah ceria lagi. Keluarga di Jakarta, salah banyaknya ya orang-orang di kantor, memang :)

Ah iya, weekend ini bakal ke Jogja dan Magelang karena ada nikahan temen kantor. Berangkat rame-rame, jadi nggak sabar ngerasain gimana serunya!

Sampai jumpa di postingan berikutnya :D