Rabu, 15 April 2015

Analogi Perbedaan dan Dua Potong Kue :)

2



Hari ini tiba-tiba terlintas suatu pertanyaan di kepala. Awalnya pertanyaan itu hanya berputar-putar di otak, kemudian sempat bikin nggak enak hati. Sampai akhirnya aku mutusin untuk menanyakan, atau yaah sekedar berbagi dengan salah seorang temen baik di kantor..

"Buat Allah SWT, manusia dibedakan 'hanya' berdasar keimanan dan ketaqwaannya. Lalu kenapa (kebanyakan) manusia justru lebih meyakini kriteria-kriteria pembeda (antara manusia satu dengan yang lain) yang mereka buat sendiri?"

Tanggapan pertama dari teman baikku itu adalah...

"Wah, berat nih topik bahasannya.."

Selanjutnya terlihat keterangan typing... di desktop aplikasi telegram di komputerku.

Mungkin aku lagi kesambet, begitu batinku. Hahahaha.

Beberapa detik kemudian, muncullah jawaban ini darinya...

"Karena Allah Maha Melihat ul, dan tidak ada penghalang apapun. Sementara manusia, penglihatan dan ilmunya terbatas, jadi kebanyakan ia meyakini apa yang ia lihat atau sebatas ilmu yang dimiliki. Sedangkan pengetahuan dan ilmu tiap orang kan berbeda.."

Super sekali!

Setelah kupikir-pikir, bener banget kata teman baikku ini. Katakanlah si A lagi bikin dua kue, cuma dia yang tahu kalau perbedaan kedua kue itu hanya pada kualitas mentega yang digunakan sebagai bahan bakunya. Yang satu dibuat dengan kualitas mentega kelas 1, sedangkan satunya dibuat dengan kualitas mentega kelas 3 (lebih rendah). Tapi, si A mengemas keduanya dengan sedemikian rupa, dengan demikian berbedanya. Sehingga, ketika kedua kue itu "dilihat" oleh orang lain, yang nampak adalah perbedaan yang diketahui atau dilihat orang saja. Perbedaan bentuknya, perbedaan warnanya, perbedaan hiasan fondant-nya, dan perbedaan lainnya. Sementara itu, si A sebagai pembuat kue itu tau, bahwa perbedaan-perbedaan yang dilihat orang lain itu nggak ada artinya, karena sebenarnya, pada intinya, yang penting adalah perbedaan kualitas mentega itu tadi.

Dan, bukankah orang-orang yang melihat kedua kue itu seharusnya percaya dengan si A sebagai pembuat kue, bahwa perbedaan kedua kue itu sejatinya "hanya" terletak pada kualitas mentega yang digunakan?

Bukankah kita, manusia, seharusnya percaya dengan Allah SWT Yang Maha Mengetahui, bahwa perbedaan antara manusia sejatinya "hanya" ada pada kualitas keimanan dan ketaqwaannya?

Mari kita renungkan bersama.. :)

2 komentar:

  1. Menarik, tapi setuju tidak kalo yg ditampakan oleh laku manusia itu menggambarkan batin (iman taqwa) orang tsb.
    Pencuri tdk akan mencuri toh kalo ia beriman kpd tuhan.
    & orang yg beramal akan tetap istikomah sebab ia yakin bahwa ada Tuhan yg hrs disembah

    BalasHapus
    Balasan
    1. tentu setuju..

      kriteria pembeda yang saya maksud di sini adalah kriteria-kriteria yang dibuat sendiri sama manusia, misal kekayaan, faktor fisik, asal usul, dan sebagainya.. hehe

      anyway, terimakasih sudah mampir :)

      Hapus