Minggu, 14 Juni 2015

Jatuh Cinta adalah Cara Terbaik untuk Bunuh Diri

1

Whaaat?? Jatuh cinta adalah cara terbaik untuk bunuh dirii? Yap, itulah memang judul buku terbaru dari Bernard Batubara. Sekilas didengar pasti judulnya membuat kita mengernyitkan dahi. Demikian pula itu yang aku rasakan ketika tahu judul buku barunya si Bara. Demi rasa penasaran dengan isi dari buku yang judulnya unik itu, aku sampai ikut pre order bukunya. Dan berhasil dapet tanda tangannya Bara juga, yeaaayy!! :D

Kalau umumnya jatuh cinta itu pasti kebayang yang manis-manis, bahagia, berjuta rasanya, maka dalam buku ini yang ada malah kebalikannya. Bisa dibilang bahwa ini sisi lain dari tulisannya Bara. Biasa ngebaca tulisan Bara yang sweet, dengan tema mainstream, tapi tetep dengan tata bahasa yang bikin "melayang" dan tersenyum plus menghela napas panjang saking sweetnya. Lalu kali ini baca tulisan Bara yang suramnya ampun-ampunan.

But, he did great!

Aku kagum banget dengan cara Bara menghadirkan kesan/rasa suram dalam tiap cerita di buku ini. Oh iya, buku ini bentuknya kumpulan cerita pendek, bukan novel. Aku memang lebih suka baca kumpulan cerita pendek daripada baca novel (mungkin karena ini juga ya, aku sampai sekarang belum keturutan untuk bisa bikin novel). Dan menurutku, setiap cerita dalam buku ini ajaib! :)

Ada 15 cerita pendek dalam buku ini, dan setiap cerita dilengkapi dengan ilustrasi yang menarik. Aku suka gambar-gambar hitam putih di setiap awal ceritanya. Alih-alih jadi punya gambaran (dan tepat) tentang isi ceritanya, aku malah jadi penasaran banget pengen baca ceritanya, nagih banget untuk langsung dihabiskan dalam satu periode ngebuka bukunya. Macam kalau lagi baca komik detektif Conan gitu, deh! :D

Selain tema-tema cerita yang antimainstream, banyak sisi yang dibawa Bara dalam cerita-ceritanya di buku ini. Ada sisi sosial masyarakat, budaya/tradisi, sampai hal-hal update yang sering terjadi saat ini. Buku yang kaya, kalau aku bilang. Kaya akan pengetahuan, kaya akan imajinasi, kaya akan rasa-rasa seputar cinta yang seringkali luput dari pandangan kita jika sudah berbicara tentangnya, tentang cinta.

Kalau kalian mencari cerita cinta yang nggak mainstream, buku ini adalah buku yang sangat tepat. Sisanya, aku selalu suka cara Bara bercerita (tentang tokoh, tentang POV, tentang jalan cerita), aku selalu suka diksi yang dipakai oleh Bara, dan aku suka pengetahuan-pengetahuan baru yang dibawa Bara dalam tiap ceritanya (entah itu tentang bahasa lokal, adat, or everything yang bikin cerita-ceritanya selalu berwarna).

What a very veeerrryyyy goood job, Bara! I'm waiting for your new book :)  

1 komentar: