Sabtu, 21 Desember 2013

menantang diri sendiri

0

biarlah air mata menjadi saksi
bahwa aku kian memahami diriku sendiri
perihnya, sakitnya
sampai angkuhnya
biar saja aku belajar untuk memahami apa yang aku rasakan

jika kau tanya bagaimana rasanya
aku mungkin hanya akan diam
dan memberi senyuman
karena aku sudah tidak ingin membaginya dengan siapapun



cara yang tidak biasa
aku lebih suka menghabiskan duka semalaman
kemudian bangun dengan binar semangat di pagi harinya
daripada mencicil luka hari demi hari
menghabiskan lebih banyak waktu untuk meluruhkannya pergi

aku menantang diriku sendiri
dengan cara yang mungkin akan justru dihindari orang lain
tapi aku tidak
caraku bekerja dengan baik untuk diriku

aku memaafkanmu, diriku
memaafkanmu untuk ketidakmampuanmu, kesalah-duga-an-mu
memaafkanmu untuk setiap titik terlemahmu
memaafkanmu untuk setiap goyahmu yang kadang mengganggu
memaafkanmu untuk setiap hal yang berlawanan dengan kata "seharusnya"

sekarang kita sedang naik roller coaster, rupanya
tak apa, asal komitmen kuat bisa jadi sabuk pengamannya
aku yakin kita tidak akan gagal dan terlempar keluar dari jalur yang semestinya

selamat berjuang, aku

0 komentar:

Posting Komentar