Senin, 20 Juni 2011

dari mereka tentangku :)

0

Beberapa waktu dekat ini, banyak mendapatkan statement tentang pendapat mereka mengenai diri saya. Mereka yang saya maksud ini kebanyakan orang-orang yang memang sangat dekat dengan saya. Ada yang membuat tersenyum, namun ada juga yang membuat saya merenung. Sekedar ingin berbagi saja kali ini, hehehe..

"there's a pain in your eyes. but also a warmness inside it" (F) (D)
Uumm, a lil' speechless, actually. Dua orang yang mengatakan dua hal berbeda yang saling melengkapi tersebut. Entah bagaimana cara mereka melihat ke dalam mataku. Membaca apa yang ada di dalamnya. Bahkan mungkin telah banyak memahami sekalipun aku belum bercerita apapun. Karena aku memang tak terlalu suka membicarakan tentang privasiku. Bukan tidak ingin diketahui, hanya saja aku kadang demikian takut dengan kemungkinan perubahan mereka nantinya. Membuat seseorang mengerti dan memahami sama seperti bagaimana yang aku inginkan tentunya bukan pekerjaan yang mudah. Dan mereka punya hak penafsiran sendiri yang tidak pada tempatnya untuk aku kendalikan. :)


"adek kayak pohon, melindungi dan menyejukkan :)"  (M)
Kalimat yang membuatku tersenyum ini berasal dari seorang mbak cantik, guru saya. Kenapa ? Karena dia satu-satunya yg bilang saya kayak pohon karena melindungi dan menyejukkan, bukan karena saya rimbun. Lho? hahha. Bukan bukan. Tersenyum karena guru saya ini punya pandangan yang demikian manis tentang saya. Sampai saat ini, sudah sekitar 5 tahun lebih kami saling mengenal dan dekat. Saya seperti merasa punya kakak cewek, maklum lah, sindrom anak tunggal. :p . Menjadi "melindungi dan menyejukkan" saya rasa bukanlah hal yang mudah. Namun semoga saja itu benar adanya dan bisa terus ada dalam pribadi saya. :)



"tetep jadi adekku yang kuat dan baik sama semua orang"  (G)
Dia adalah orang pertama yang membuat saya menyukai suara gitar. Kami saling mengenal lewat seni. Lewat artikel, paduan suara, dan yang pasti musik. Hadiah ulangtahun paling berkesan datang darinya. Kaset yang berisi lagu-lagu ciptaannya beserta petikan nada gitar yang indah dari jari-jarinya. Tujuh tahun persahabatan. Waktu yang lumayan lama untuk komunikasi yang bisa dibilang sangat jarang. Kesibukan begitu menyita kebersamaan kami, tapi tidak halnya dengan kedekatan kami. :)



"selama kamu ada benefit, kita temenan" (D)
Bukan kata-kata yang indah, tentu saja. Kalimat ini sempat membuat saya bertanya-tanya tentang manusia model apa yang sedang mengucapkannya. Apalagi sang pengucap notabene adalah teman dekat saya sendiri. Seseorang yang terlanjur lama tidak bisa menaruh keprcayaan terhadap orang lain. Terang-terangan dia menyodorkan paham untung-rugi saat itu. Jujur selama 20 tahun saya hidup, baru kali itu saya mendengar kalimat demikian. Awalnya kaget. Namun sungguh tidak ada sesal atau kemarahan. Entahlah, aku tidak merasa memberi apapun, namun apa ruginya memberi manfaat untuk manusia lain ? Selama itu hal positif dan tidak bertentangan dengan agama. Maka semua dari kami masih berjalan seperti biasa sampai saat ini. :)



"really, i think that i've to realize and admit that you're so amazing... " (R)
Hahaha. Dengan orang satu ini, kembali saya berasa punya kakak cowok. Bagaimana rasanya dianggap menjadi seseorang yg telah lama dirindukan keberadaannya ? Orang ini telah menjelaskannya kepada saya. Saya, adalah sosok pengganti adik perempuannya yang sudah lama meninggal. So sad to hear that. Tapi, syukurlah selama beberapa tahun ini, menurutnya, saya bisa sedikit mengisi 'ruang' kosong itu. Sekali lagi dengan kebersamaan yang amat minim. Cuma sekali ketemu, itupun nggak lama. Karena dia kuliah di jogja, dan saat ini sedang magang di freeport, Papua. Good luck brothaaa.. :D



"aksentuasi di antara wanita berhijab" (F)
Itulah komentar singkatnya mengenai profile picture yang saya pajang beberapa minggu lalu. Sedikit tercekat rasanya di tenggorokan. Hehe. Entahlah, ada sesuatu dalam diri saya yang mengambil sisi lain dari komentar yg nyatanya hanya sebuah penerapan kosakata dari keahliannya di bidang seni. Aksentuasi, katanya, adalah unsur minoritas yang menjadi mayoritas karena cara penyajiannya. Tapi kata-kata koreksi diri sering membayangi pikiranku di hari-hari setelahnya. :) Terimakasih, walaupun secara tidak langsung, anda sudah mengingatkan adekmu yg masih harus banyak belajar ini.. :) 




Yang di atas hanya segelintir. Sebenarnya masih banyak. Sekalipun bukan lewat kata, kadang kepedulian dan kedekatan telah berbicara jauh lebih banyak. Syukurnya aku memiliki orang-orang baik yang selalu ada untuk membuatku tersenyum, merenung, sekaligus mengoreksi diri.


Dan tentang pelangi itu juga tentang mereka. Warna-warna indah yang menghiasi kehidupanku sebagai langitnya. :)

0 komentar:

Posting Komentar