"Jadi, kapan kamu berangkat?" tanya Nera sambil memainkan lemon di dalam minumannya.
"Besok, seperti yang udah aku bilang. Aku berangkat besok."
Almas menjawab Nera sekenanya. Lelaki itu tak pernah berubah, selalu saja cuek, semenjak mereka bertemu bertahun-tahun yang lalu.
"Mmm, kapan pulangnya?"
"I dont know.. Kenapa?"
Kenapa? Kamu tanya kenapa? Batin Nera. Tapi yang keluar dari mulutnya hanyalah..
"Nggakpapa sih, nanya doang."
Almas melirik jam tangannya.
"Yaudah pulang, yuk, Ra. Udah malem, besok aku berangkat pagi-pagi banget."
"Kamu duluan aja.."
"Okay. See you, Ra. Take care." Almas mengacak rambut Nera untuk yang terakhir kali. Terakhir, sampai setidaknya entah kapan mereka bertemu lagi.
Paris menunggu Almas esok hari.
***
Di malam yang dingin, Nera masih sempat mampir ke jembatan besar dekat perumahannya. Tempat di mana pertama kali dia bertemu dengan Almas, saling menabrakkan sepeda.
Mungkin ada lima menit. Sampai Nera memutuskan melarung kotak kecil yang disiapkannya untuk Almas sejak jauh hari.
Dan malam itu, dilepas pula rasa cintanya.
"Flash Fiction ini ditulis untuk mengikuti program #FF2in1 dari http://www.nulisbuku.com di Facebook dan Twitter @nulisbuku"
"Flash Fiction ini ditulis untuk mengikuti program #FF2in1 dari http://www.nulisbuku.com di Facebook dan Twitter @nulisbuku"
ada puisi yang mungkin pas dengan ff ini, di www.wawankurn.com :)
BalasHapusSalam kenal,
okay nanti saya cek ke tkp.. makasi udah mampir dan komen yaa :D
HapusWow keren banget
BalasHapusGw gery
Salam kenal
Boleh minta tolong kah mengenai tulisan
salam kenal juga, gery..
Hapusboleh, mau minta tolong apa ya??
bahasanya nyambung.. dan lebih lugas.. salam kenal aja ya..
BalasHapusterimakasih... salam kenal jugaa :D
Hapussalam kenal ,, :)
BalasHapussalam kenal juga, linda.. makasi uda mau mampir.. :)
Hapus