Senin, 14 Juli 2014

Firasat :)

0

Salahkan pikiran yang masih suka bermain-main ke masa-masa yang tak terduga, sampai akhirnya terciptalah status beginian di akun line saya:

"Benar adanya Allah telah memberikan "early warning system" dalam diri tiap manusia berupa suatu firasat, feeling, kata hati, atau apalah itu namanya. Kita sendiri yang sering mengabaikannya."

Lalu ada yang menanggapi, tanya, gimana cara bedain bahwa yang kita rasain itu memang petunjuk, atau cuma sekedar perasaan kita sendiri aja. Sedihnya, saya juga nggak tahu gimana cara bedainnya, tapi...

Ada satu hal yang jadi patokan saya selama ini mengenai dunia per-feeling-an, dan sejauh ini sih selalu jitu. Tapi nggak jarang juga sering saya langgar sendiri, saya cari sendiri pembenaran-pembenaran yang jadinya malah mengingkari feeling yang saya rasakan. Apakah patokan ituuu? Oke, lemme share it to you.. :)

Biasanya, ini versi saya ya, "early warning system" itu pertama-tama datangnya melalui rasa ragu. Ragu, iya atau nggak, mau tetep lanjut atau nggak, yang lagi dijalanin tuh bener atau nggak. Lalu, seperti selayaknya orang yang lagi ngerasa ragu, pasti dong tergerak untuk nyari jawaban. Nyari ke mana? Pertama pasti nyari ke dalam diri sendiri, tanya sama diri sendiri. Percaya atau nggak, diri kita, hati kecil kita selalu punya jawaban yang benar. Tapi sayangnya, seringkali jawaban itu nggak kita percaya.

Lalu tergeraklah mencari jawaban itu lewat pembicaraan dengan Yang Kuasa. Tergerak mengungkapkan banyak pertanyaan melalui rangkaian doa. Nah, di sini saya biasa nemuin titik baliknya.

Kalau tetap merasa ragu, lebih baik tinggalkan.

Kalau untuk hal-hal sepele, atau untuk hal-hal yang biasanya cuma melibatkan logika, petunjuk macam ini mudah sekali saya turuti. Tapi, masalahnya, beda lagi sama urusan hati, urusan perasaan. Saya, nggak jarang, malah mencari pembenaran, nyari-nyari alasan yang bisa mematahkan rasa ragu yang semestinya jadi "early warning system" itu sendiri. Jadinya yaa, gitu deh.. Hahaha

Dan pahitnya, pas udah berasa sakit hatinya, baru inget, kalau dulu sudah punya firasat, sudah ada feeling nggak enak. Tapi diabaikan. Nyesek banget sih kalau ternyata feeling itu benar adanya.

Jadiiiii, the point is:

Jangan pernah mengabaikan rasa ragu yang bahkan masih terasa kuat setelah kita curhat habis-habisan sama Tuhan. Biasanya, itu memang peringatan, petunjuk kalau hal yang bikin kita ragu itu jauh lebih baik kalau kita tinggalkan..

Postingan ini sifatnya cuma berbagi aja. Karena bisa jadi "early warning system" itu beda-beda di tiap orang. Ini "early warning system" -ku, bagaimana denganmu?? :)

0 komentar:

Posting Komentar