Selasa, 10 November 2015

Untitled #4

2

Bagaimana memori bisa sengaja melupakan?
Nyatanya rasa-rasa itu masih kuat menyesap
Masih tergambar jelas
Rasanya ketika sepi mengungkung diri dalam hiruk pikuk bandara
Lalu lalang orang

Langkah-langkah kecil
Ditemani tas selempang hijau muda
Seorang anak manusia sedang sibuk dengan pikirannya sendiri

Pandangan mata yang diedarkan
Menangkap ekspresi banyak orang
Merekam senyum, lambaian tangan, bahkan seorang bapak tua yang menghirup kopi di salah satu bangku tunggu
Sementara ada rasa yang bahkan tak bisa dijelaskannya sendiri,
sedang berusaha mengusiknya

Benar-benar tidak bisa terlupa
Perasaan ketika mengayunkan langkah, menyusuri sudut-sudut bandara sendirian saja
Sebentar mengamati hujan deras lewat jendela-jendela besar
Merasa kecil, sekaligus merasa berani
Dan merasa konyol
Untuk kemudian merasa puas menjawab pertanyaan-pertanyaan yang disusun sendiri

--tertanda sebaris cerita fiksi bersetting bandara yang membawa ingatan kembali ke permukaan--

2 komentar:

  1. tanyain tuh ke si bapak yang lagi minum kopi.
    bisa tau nggak isi pikiran mbak aul.
    soalnya orang yang suka ngopi biasanya bisa melihat dalam kegelapan
    ehhh

    BalasHapus
    Balasan
    1. nah itu dia masalahnya Pak, coba yang minum kopi tuh mas2, bukan bapak2, mungkin saya bisa tanyain.. *lah malah modus* hahaha

      Hapus