Minggu, 07 Oktober 2012

Terdiam

5

"Ssst, dia lagi ngeliat kamu tuh, Nda..", Lina menyikut-nyikut tanganku sambil berbisik. Sementara aku tetap saja hanya berani menunduk.

"Heh, jangan berisik dong, Lin. Ntar dia tau, kan aku malu..", kataku mulai salting.

"Ciee ciee, aku panggilin orangnya ya?", Lina mulai usil. Kucubit lengannya yang gembul, biar tau rasa. Aku terkikik melihatnya meringis kesakitan.

Aku dan Lina sedang asyik ngobrol ketika kami berdua menjaga stand pendaftaran seminar nasional yang diadakan himpunan kami dua minggu lagi. Suasana corner sedang sangat ramai saat itu. Tapi, aku tak mengerti bagaimana bisa kedua mataku ini begitu jeli untuk menangkap sosoknya. Sosok laki-laki yang mencuri perhatianku sejak beberapa bulan yang lalu.

Semuanya bermula sejak hari itu, di mana mata kami bertemu secara tak sengaja. Aku sering menjumpainya di lobi kampus, tempatnya biasa bercengkrama dengan teman-temannya. Aku tak tahu namanya, tapi sosoknya, entah kenapa, mencuri perhatianku. Sejak saat itu, aku semakin sering mengamatinya. Sampai suatu hari lelaki itu memakai jaket angkatannya, ah aku jadi tahu jurusannya.  Mulailah aku mencari-cari informasi tentangnya. Dan akhirnya, akun facebook-nya kudapatkan.

Hari demi hari aku tetap saja merasa penasaran. Semakin lama, aku semakin sering dan suka mengamatinya. Melihatnya saja bisa membuatku salah tingkah. Begitu memalukan, aku tahu itu. Tapi, beginilah pembawaanku.

Sekarang aku berdua dengan Lina di sini, sementara Fahri, lelaki yang berbulan-bulan ini kuamati dari jauh, duduk sendiri di seberang kami. Aku jadi tak tenang. Sepertinya posisi dudukku selalu salah. Lalu kurasakan jantungku berdebar semakin kencang. Seperti ada rasa hangat yang menjalari tiap urat-urat tubuhku. Sejalan dengan sosoknya yang berjalan mendekat. Aku mencengkeram lengan Lina kuat-kuat. Mataku tidak berkedip.

"Eee, mau daftar seminar..", Fahri berdiri tepat di depanku. Mataku dan matanya bertemu secara sengaja.

Oh Tuhan, aku mau pingsan !

Mataku terus tertuju padamu
Ingin kusapa dirimu
Namun kumasih malu tuk hampiri dirimu
Ku terdiam aku menunggu
Aku terpaku

5 komentar:

  1. nice!!
    membaca flash fiction kamu semacam menikmati secangkir kopi di minggu pagi yang mendung :)

    BalasHapus
  2. Wohoo
    terimakasih :D

    akhir2 ini aku suka nulis flashfiction, gara2 skitar sejak sebulanan yg lalu akunnya @nulisbuku ngadain games tntg ff, hehe

    BalasHapus
    Balasan
    1. ooh.. suka ikutan flashfiction di @nulisbuku? yang temanya dari judul lagu itu ya? :D haha, keren keren

      Hapus
    2. iyaa, suka.. hehe

      sempet menang juga kok, pas edisi 15 september :D

      Hapus
    3. wiiihh..selamat.. emang keren-keren sih semuanya juga. lanjutkan sist!!

      Hapus