Kamis, 04 Februari 2016

Ibu Satu Hari

0

Hai, Bu resepsionis, apa kabar? Sudah empat bulan berlalu sejak saya menginap di tempat Ibu. Bagaimana keadaan Ibu? Sehatkah? Semoga iya.

Masih melekat di ingatan saya, tanggal 3 Oktober 2015, saya mencari-cari Residence Hotel. Hotel yang saya pesan untuk saya menginap selama satu malam di Medan. Saya belum pernah berkunjung ke hotel ini, ini adalah kunjungan pertama saya ke kota Medan, Sumatera Utara. Salah satu pertimbangan saya memilih hotel ini adalah, selain harga yang murah, juga letaknya yang sangat strategis, di belakang Masjid Raya Medan.

Pagi menjelang siang kala itu, ketika akhirnya sampai di Residence Hotel, pemandangan pertama yang saya dapat adalah sosok Ibu yang duduk di balik meja resepsionis. Setelah mengecek ini itu, check in beres, sayapun berlalu ke kamar dan beristirahat.

Sampai pada siangnya, saya keluar untuk menghadiri pernikahan seorang teman baik, saya menitipkan kunci kamar pada Ibu. Ibupun bertanya,

"Mau kemana mbak? Jalan-jalan ya? Ada yang mengantar?"

Ah, care sekali, itu yang ada dalam batin saya. Ibu ingat tidak kalau saya sempat diam sejenak, tidak langsung menjawab pertanyaan Ibu? Itu karena saya terkesan dengan kepedulian Ibu.. :)

Mungkin ada sekitar tiga sampai empat kali peristiwa itu berulang: saya titip kunci kamar -- Ibu bertanya apakah saya ada yang menemani/mengantar -- saya menjawab -- Ibu melepas saya dengan senyum yang ramah. Kalau saja hotel Ibu memberikan kuesioner, pasti saya beri nilai sempurna untuk pelayanannya yang serasa di rumah sendiri ini. I'm serious, Bu.

Hari Minggu tiba. Cepat sekali rasanya waktu berjalan ketika saya ada di Medan, Bu. Saya bahkan tidak sempat menanyakan nama Ibu. Saya tidak akan melupakan pesan Ibu ketika saya check out untuk balik ke Jakarta di hari itu.

Ibu bilang, "Mbak pulang naik apa? Ada yang mengantar? Saya doain mbak main ke Medan lagi kapan-kapan, biar bisa mampir ke sini lagi," sambil memeluk saya erat. Seperti pelukan Mama ketika saya akan kembali merantau ke Jakarta.

Traveling selalu membawa cerita baru, tempat baru, orang-orang baru. Ini semi solo traveling saya yang paling jauh dibanding yang sebelumnya. Kali ini saya bertemu orang-orang baru, dan Ibu adalah salah satunya.

Terimakasih ya, Bu, untuk membuat saya merasa seperti di rumah sendiri selama di Medan. Terimakasih sudah bertanya, terimakasih sudah peduli. Terimakasih sudah mendoakan saya biar bisa jalan-jalan ke Medan lagi.

Maafkan saya yang nggak sempat menanyakan nama Ibu. Sampai jumpa lagi di lain kesempatan, Bu.. :)


Sincerely,
Saya yang rindu sama Ibu


0 komentar:

Posting Komentar