Rabu, 19 Maret 2014

Ini Skripsiku, Mana Skripsimu??

0

Tiba-tiba jadi kepikiran untuk berbagi cerita tentang penulisan skripsiku gara-gara lihat tweetnya @bentangpustaka ngebahas skripsi. Secara keseluruhan, proses pengerjaan skripsiku memakan waktu hampir satu tahun. Skripsiku penuh lika-liku di sana-sini. Tapi, setelah semuanya selesai, baru terasa, kalau skripsi yang lempeng-lempeng alias lancar jaya itu nggak asik, nggak ada sesuatu yang bisa diceritain. Hehehe. Iya sekarang pas udah selesai aja bisa bilang kayak gini, pas belum selesai ya rasanya pengen nangis melulu.. :p

Sekitar bulan September 2013, pas semester 7, aku udah kelar nyusun pra-proposal atau yang biasa disingkat prapos. Prapos ini isinya cuma bab 1. Waktu itu udah dapet dosen pembimbing juga. Dosen pembimbingku namanya Bu Nuri, beliau juga menjabat sebagai Kepala Program Studi Manajemen di kampusku. Jadi, bisa dibayangkan lah ya, betapa sibuknya beliau. Karena itu juga, sistem bimbingan beliau pun beda dari dosen yang lain. Kalau yang lain bisa janjian langsung, aku nggak bisa. Sistemnya adalah, ngumpulin revisian ke sekretarisnya beliau, lalu, menunggu. Menunggu? Iya, menunggu dapet sms dari sekretarisnya bahwa revisian atau skripsiku udah dibaca dan diminta bimbingan hari apa di jam berapa. Nah dalam proses menunggu itu, daripada nggak ngapa-gapain, aku nyari banyak jurnal buat referensi.

Setelah prapos-ku diperiksa, Bu Nuri menyuruhku untuk melanjutkannya sampai ke bab 3 langsung, alias bikin proposal sekalian. Aku kerjakanlah itu sampai bab 3. Sekitar satu bulanan aku udah nyelesain sampai bab 3, dengan beberapa kali revisi di sana-sini, otomatis plus-plus proses menunggu tadi. Oh iya, selama ngerjain sampai bab 3, aku juga nyari referensi tempat penelitian. Setelah mempertimbangkan ini-itu, aku mutusin untuk kirim proposal penelitian ke salah satu perusahaan kosmetik di Surabaya.

Sampai pada revisi terakhir untuk bab 3, di bulan Desember, ada perbedaan pendapat antara jurnal utamaku sama ibu dosbing. Dan nggak main-main, ini tentang obyek penelitian alias responden. Aku ambil konsentrasi manajemen sumber daya manusia, data yang digunakan kan data primer dari kuisioner, jadi masalah responden ini vital banget. Ada dua opsi yang harus aku pilih: lanjutkan yang sekarang dengan konsekuensi respondennya nyari minimal 25 orang CEO atau ganti yang baru alias ngulang semuanya dari awal.

Aaarrghh.. Pusing banget waktu itu. Gilaaa, 25 CEO? Lha nyari 1 aja susahnya bukan main, proposal penelitianku yang sebelumnya pun udah ditolak. Memulai semua dari awal, berarti merelakan impian lulus 3,5 tahunku melayang. Bu Nuri kayak paham banget sama perasaanku waktu itu, dan beliau bilang,

"Knowledge management ini memang susah. Kamu harus realistis dan konsekuen. Kamu juga harus paham sama keterbatasan-keterbatasan yang kamu hadapi. Saya sama sekali nggak ragu sama kemampuanmu untuk nyelesaikan skripsi tentang knowledge ini, tapi keterbatasanmu ada di masalah responden. Nggakpapa, jadi orang itu memang pinter aja nggak cukup, tapi juga harus fleksibel. Keputusan tetep ada di kamu, Lia.."

Aku masih inget banget kata-kata beliau, dan itu bikin aku sadar banget. Akhirnya aku relistis aja, aku mutusin untuk ngganti, ngulang semua dari awal lagi. Nggakpapa 3,5 tahunku melayang, asal skripsiku bisa selesai dengan optimal.

Akupun akhirnya ngebut nyari referensi tentang learning (ceritanya masi kepengen skripsi yang topiknya knowledge atau learning, gitu) sambil nyari perusahaan buat penelitian. Sudah nyaris selesai sampai bab 3, sekitar pertengahan Januari, mas Sammy (kakak angkatan yang juga bimbingannya Bu Nuri) nawarin untuk penelitian bareng, soalnya dia dikasi tau Bu Nuri kalau aku belum dapet tempat penelitian. Subhanallah banget bu Dosbingku ini pengertian banget.

Mulai ada titik terang dan kepastian. Aku banting setir, harus ganti topik penelitian ke.... tentang karir. Hiyaaaa... Nggak ada persiapan sama sekali untuk skripsi tentang itu sebenernya, tapi ya mau gimana lagi. Soalnya skripsiku sama skripsinya mas Sammy itu rancangan Grand Research mengenai kepuasan karir. Jadi punya mas Sammy itu tentang faktor-faktor yang mempengaruhi kepuasan karir, sedangkan punyaku itu tentang efek dari kepuasan karir itu sendiri, jadi bersambung gitu ceritanya. Mulai dari awal lagi, nyari jurnal lagi, bikin kuisioner lagi.

Bulan April, mulai nyebar kuisioner di tempat penelitian. Tempat penelitianku sama mas Sammy ada di Pabrik Gula Pesantren Baru Kediri. Jauuuh dari Surabaya, sekitar 3 sampai 4 jam perjalanan. Thanks God, aku punya partner penelitian yang super baik hati kayak mas Sammy. Thanks juga buat mas Fian, yang papanya (pimpinannya PG Pesantren Baru) sudah mengijinkan penelitian di kantornya, dan nginep+makan di rumah dinasnya. Makasih banyak buat papanya mas Fian. Ada 3 kali aku ke sana untuk ngurus perijinan, ngasi kuisioner, dan ngambil kuisionernya.

Bab 4 dan bab 5 aku kebut banget ngerjainnya. Aku nggak mau molor jadi wisuda Oktober. Target wisuda Maret boleh melayang, tapi target wisuda Agustus nggak bisa aku biarkan melayang lagi. Jadi aku ngebut banget. Sampai pada akhirnya aku bisa sidang di bulan Juli.

Perjuangan belum berhenti sampai di situ. Aku sidang di hari Rabu, sementara pendaftaran wisuda ditutup hari Jumatnya. Iya, 2 hari setelah sidang. Ada dua orang lagi yang sidangnya di hari yang sama kayak aku, bimbingannya Bu Nuri juga, namanya Nina sama Amira. Kita bertiga pokoknya berjuang banget biar bisa daftar wisuda untuk Agustus ini.

Revisi kita kebut dalam sehari. Berburu dosen penguji untuk tandatangan revisian selama sehari juga. Lari-lari ke Bank karena jamnya mepet banget sama janjian tandatangan revisi untuk salah satu dosen. Lalu meloby bagian akademik, karena skripsi kita belum di hard-cover di hari Jumat itu. Semua proses persyaratan daftar wisuda dikebut dalam sehari, hari Jumat itu.

Dan akhirnyaaaa....

Tiket wisuda Agustus berhasil nangkring dengan manis di genggaman..

Finally
Hanya yang berliku yang meninggalkan cerita
Hanya yang diperoleh dengan susah payah yang berbuah hasil gemilang
Hanya yang mengaduk-aduk perasaan yang tidak pernah habis untuk dikenang

Karena nggak semua orang bisa membuka halaman ucapan terima kasih di skripsiku, di sini, sekali lagi aku ingin mengucapkan terimakasih kepada:
Keluarga (pastinya) yang senantiasa mendukung

Bu Nuri sebagai dosbing yang pengertian banget sama anak bimbingannya, solutif, dan tau banget cara ngasi semangat di kala lagi down-down nya

Pak Hermawanto yang rajin banget nanyain progress skripsiku, yang secara nggak langsung jadi bikin aku pengen cepet-cepet nyelesainnya

Mas Sammy makasi udah jadi partner penelitian yang super duper baik

Mas Fian dan keluarga, makasih udah bersedia direpotin selama aku di Kediri

Anak-anak PHKI (Itsna, Redha, Umsi, Lalak, Gita, Sarah, Nano, Nina, Nia, Wiwid, Afid, Rizza, Hannie, Nasir, Yoga, Lukman, Sendy, Ajung, Mamen, Hendra) yang udah kayak sodara sendiri, nggarap skripsi bareng, nggalau bareng, jalan-jalan bareng, suntuk bareng, menggila bareng, makasi untuk semua tawa, semangat, dan semua yang udah saling kita bagikan

Temen seperjuangan MSDM, Mondang, Lilik, Ana, makasih support dan waktu-waktu menyenangkannya

Adik-adik angkatan yang super unyu, Fitri, Inaz, Varah, Arsy, Kenne, Chintya, Cintio, Tutus, dan lain-lain, makasi untuk support, candaan, atau sekedar pertanyaan "Uda bab berapa, mbak?" (itu memacuku buat cepet selesai, secara nggak langsung)

Agus, makasi dulu udah bersedia tak galaui, tak curhati, pokoknya makasi buat semua waktumu

Semua temen-temen Manajemen Unair angkatan 2009

Temen-temen Himpunan Mahasiswa Manajemen periode 2010 dan periode 2011, makasi untuk semua pengalaman yang berharga

Huaaahhh... Inilah cerita tentang skripsiku, mana cerita skripsimu?? :D

0 komentar:

Posting Komentar